Musim ini merupakan musim yang memberikan banyak pelajaran baru bagi seorang Pep Guardiola. Sering dianggap sebagai juru taktik dan manajer sepakbola terbaik saat ini, Guardiola justru harus menemui kenyataan pahit pada musim pertamanya melatih di tanah Inggris.
Dipercaya menggantikan Manuel Pellegrini sebagai pelatih di tim kata Manchester City, Guardiola gagal mempersembahkan satu gelar pun pada musim perdananya melatih di Liga Premier Inggris. Musim ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Guardiola gagal mempersembahkan minimal 1 gelar juara setiap musimnya selama melatih.
Bahkan di ajang Liga Champions, musim ini City sudah harus angkat kaki di babak 16 besar setelah kalah oleh AS Monaco. Hasil ini jelas suatu kemunduran setelah musim lalu bersama Pellegrini City berhasil meraih gelar Piala Carling dan melaju hingga babak semifinal Liga Champions.
Di Liga Inggris sendiri mereka baru mampu memastikan tiket lolos langsung ke ajang Liga Champions musim depan andai mereka berhasil memenangkan 2 laga sisa menghadapi West Bromich Albion dan Watford. Dengan hasil tersebut setidaknya City akan memastikan peringkat ke-3 menjadi milik mereka di akhir musim.
Guardiola pun mengakui bahwa jika situasi ini terjadi di tim yang ia asuh sebelumnya yaitu Barcelona dan Bayern Muenchen, maka dirinya sudah pasti akan dipecat oleh pihak klub.
“Disini (Manchester City) mereka memberikan saya kesempatan kedua dan kami akan memanfaatkan kesempatan tersebut. Di klub besar, dengan situasi saya saat ini, saya sudah pasti akan dipecat. Saya sangat yakin. Pasti,” ujar Guardiola. “Namun kini saya mendapatkan kesempatan lagi untuk memberikan hasil yang lebih baik lagi di musim mendatang.”
“Di Barcelona dan Bayern Muenchen, memenangkan gelar adalah suatu keharusan. Bahkan saya ditanya mengenai perasaan memenangkan sebuah gelar oleh media di sana saat itu. Tentu saja saya menjawab bahwa saya senang bukan?”
Guardiola sendiri mengakui bahwa ia tidak datang dengan anggapan bahwa Liga Inggris lebih sulit dibandingkan Liga Spanyol dan Jerman tempat ia bertualang sebelumnya.
“Tidak. Biarkan mereka yang lebih berpengalaman dari saya berkata bahwa melatih di Inggris lebih sulit dibandingkan di Spanyol dan Jerman. Ini bukan tentang liga mana yang lebih sulit. Sepakbola selalu sama. Dimainkan diatas lapangan hijau dengan 11 pemain di kedua belah kesebelasan. Namun tentu saja keadaan seperti cuaca dan faktor pemimpin pertandingan berbeda di setiap negaranya. Atau bisa saja pertarungan di beberapa negara berbeda dari segi teknik ataupun fisikal.”
“Saat Chelsea memenangkan kejuaraan, tentu itu dikarenakan mereka bermain lebih baik dan lebih konsisten. Saya berkarir disini dan tentu berusaha untuk meninggalkan hal baik disini. Jika kalian merasa Liga Inggris sangatlah spesial maka janganlah bertanya pada saya, kalian adalah orang-orang asli Inggris. Bertanyalah pada diri kalian sendiri.”
Dipecat mungkin adalah kalimat yang sangat tabu untuk pelatih sekaliber Pep Guardiola. Namun andai musim depan tidak juga memberikan raihan gelar untuk Manchester City, bisa jadi pemecatan yang selama ini tidak pernah ia alami akan menghampirinya tanpa sempat ia sadari.