Kabar duka terus menyelimuti dunia MotoGP. Nicky Hayden meninggal dunia, Senin (22/5) malam WIB. Di mata pebalap MotoGP lainnya, Hayden dianggap sebagai pebalap teramah yang pernah ada.
Hal tersebut diungkapkan mantan pebalap MotoGP Yamaha, James Toseland. Pernyataan itu adalah bagian dari penghormatan terakhirnya buat Hayden, Juara Dunia MotoGP 2006.
Toseland dan Hayden kerap kali menjadi rival di aspal balapan MotoGP pada musim 2008-2009. Namun, karier Toseland di MotoGP hanya berlangsung selama satu musim.
“Dedikasinya, profesionalisme, kepribadiannya. Dia dikenal di paddock sebagai pebalap Grand Prix terbaik yang pernah ada,” kata Toseland, pebalap asal Inggris seperti dikutip BBC Radio 5.
Hayden, pebalap kelahiran Kentucky, Amerika Serikat, ini kali pertama kali terjun di MotoGP pada musim 2003 dan finis di posisi kelima. Dua tahun kemudian, ia menempati posisi ketiga dalam daftar klasemen.
Ia juga mampu mengakhiri lima kemenangan beruntun Valentino Rossi pada musim 2006 yang jadi satu-satunya gelar juara dunia MotoGP di lemari koleksi gelarnya.
Hayden sempat menginginkan Indonesia menjadi salah satu tuan rumah MotoGP. Sayang hingga Hayden meninggal, Indonesia belum juga menjadi tuan rumah MotoGP.
Hayden yang menjadi juara dunia 2006 bersama Repsol Honda, mengaku terkejut dengan ketenaran MotoGP di Indonesia. Pebalap yang dijuluki The Kentucky Kid itu menganggap Indonesia pantas menggelar MotoGP.
Harapan itu diungkapkan Hayden ketika kali terakhir mengunjungi Jakarta, Oktober 2014. Ketika itu Hayden datang ke Jakarta bersama mantan rekan setimnya di tim Aspar Honda, Hiroshi Aoyama.
“Ini kali kedua saya ke Indonesia. Saya terkejut dengan betapa antusiasnya masyarakat Indonesia terhadap MotoGP dan pengetahuan mereka terhadap olahraga ini. Sejujurnya, saya berharap kami bisa memiliki balapan MotoGP di sini. Luar biasa jika bisa menggelar MotoGP di sini,” ujar Hayden ketika itu.
“Saya senang bisa kembali ke Indonesia. Ada banyak penggemar MotoGP di Indonesia, jadi saya senang bisa terus berhubungan dengan mereka secara dekat,” sambung mantan pebalap Ducati tersebut.
Nasib tak dapat ditolak. Kecelakaan yang dialaminya kala tengah berlatih sepeda di pinggir Kota Rimini, Italia, Rabu (17/5) pun membuatnya mengalami cedera cukup parah di bagian otak.
Sempat dirawat di rumah sakit lokal, Hayden lalu dibawa ke rumah sakit yang lebih besar, RS Bufallini di Cesena, Italia sebelum mengembuskan napas terakhirnya lima hari kemudian.
Sumber foto: cyclenews.com