Penjaga gawang Timnas Indonesia U-22, Satria Tama Hardianto, harus mendapatkan tujuh jahitan di telinga bagian kanan usai menabrak tiang gawang saat laga uji coba melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/5).
Satria Tama menabrak tiang gawang sebelah kanan ketika berusaha mengantisipasi bola lambung hasil tendangan spekulasi pemain Bali United Marcus Flores dari tengah lapangan pada menit ke-14.
Setelah sempat mendapat perawatan medis di pinggir lapangan, tim dokter Timnas U-22 memutuskan untuk membawa Satria Tama ke klinik menggunakan ambulans. Posisi kiper Persegres Gresik United itu kemudian digantikan Mochammad Dicky Indrayana.
Pelatih Timnas U-22, Luis Milla, mengatakan kondisi Satria Tama sudah membaik. Kiper 20 tahun itu sudah kembali bergabung dengan skuat Garuda Muda.
“Satria Tama kondisinya sudah baik, sudah bersama kami lagi. Dia mendapat tujuh jahitan di telinganya,” ucap Milla.
Empat jahitan didapat Satria Tama di telinga kanan bagian depan dan tiga lainnya di bagian belakang. Usai laga uji coba, Satria Tama sudah terlihat kembali lagi bersama teman-temannya di Timnas U-22 dengan telinganya dibalut perban putih.
“Tama sempat di bawa ke klinik dekat sini untuk mendapatkan perawatan dari dokter,” terang manajer Timnas, Endri Herawan.
Timnas U-22 sendiri kalah 0-1 dari Bali United. Satu gol kemenangan tuan rumah dicetak Sylvano Comvalius yang memanfaatkan umpan tarik Irfan Bachdim.
Walaupun demikian, pelatih Luis Milla mengaku senang dengan penampilan para pemainnya yang sudah menunjukkan peningkatan, terutama di koordinasi antar lini.
Milla mengakui, penyelesaian akhir para pemainnya di lapangan masih sangat kurang. Tapi sikap dan perilaku para pemain baik di dalam maupun di luar lapangan sudah bagus.
Pemain disebutnya sudah bisa mengambil sikap dan melakukan perubahan di beberapa situasi penting pada pertandingan
“Yang penting saya melihat tim ini ada progres,” sebut Milla pada sesi konferensi pers di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (26/5).
Sepanjang 90 menit pertandingan melawan Bali United, Milla kembali menjajal dua tim berbeda di babak pertama dan ke-dua. Dari perubahan itu, Milla mengaku ingin melihat adanya koordinasi antar lini, yakni dari bek tengah ke sayap juga dari pemain tengah ke penyerang.
“Pemain bagus di passing, bisa bermain dengan bagus, dan main bola dengan bagus dengan mampu mengumpan ke dalam dan luar mencari ruang kosong. Anak-anak juga mampu memimpin jalannya pertandingan,” jelasnya.
Sumber foto: bola.kompas.com