Semenjak kepergian Cristiano Ronaldo serta semakin kacaunya kepemimpinan di Barcelona, Lionel Messi seakan tak lagi seutuhnya menjadi Messi yang kita kenal. Semenjak kepergian Ronaldo, Messi tak lagi menakutkan di laga El Classico. Ia tak pernah lagi mencetak gol ataupun assist dan kutukan tersebut berlanjut di laga yang bisa saja menjadi laga El Classico terakhir Messi. Dan seperti biasa, saat Barcelona kalah maka Messi menjadi sosok yang memikul beban paling banyak apalagi sorotan media yang tentu tak kenal ampun melihat profil besar sang pemain.
Padahal sebelum kepergian Ronaldo catatan Messi sungguh gila di laga ini. Messi mencetak 27 gol dan 14 assists semenjak debutnya di 19 November 2005 lalu, terbanyak dalam sejarah. Messi mencatatkan 2 kali hattrick dan mencetak dua gol dalam 5 kali kesempatan. Sebuah catatan yang jelas mengerikan melihat skala kebesaran laga ini. Belum lagi ditambah banyaknya momen ikonik yang Ia torehkan baik dalam bentuk permainan, gol, sampai aksi selebrasi setelahnya.
Sayangnya, Messi nampak kurang beruntung lepas kepergian sang rival. Di laga terakhir akhir pekan kemarin, sepakannya dari sepak pojok gagal beebuah gol karena menghantam mistar gawang. Ia juga digagalkan oleh Curtouis yang tampil gagal menghalau sepakan volley Messi dari jarak dekat. Barcelona kalah 2-1 dari Real Madrid yang berhasil memanfaatkan celah di lini belakang Barcelona melalui skema serangan balik serta gol tendangan bebas yang juga diawali karena pelanggaran guna mencegah proses serangan balik yang serupa.
Barcelona dan Messi juga sempat mengecam keputusan wasit yang dianggap memberatkan tim tamu. Belum lagi cuaca hujan ekstrem yang mengguyur serta menguntungkan Real Madrid dari arah angin berhembus. Tendangan volley Ilaix Moriba yang juga hanya menghujam mistar gawang di akhir laga seakan menjadi bukti bahwa Barcelona dan Messi tak dibantu oleh dewi sepakbola di laga itu.
Messi jelas terlihat kecewa. Meski tampil cukup baik, bagi pemain dengan standarnya, hasil serta penampilannya di laga ini jelas tidak memuaskan. Messi mungkin masih menjadi pemain terbaik dunia saat ini, namun tiap kekalahan Barcelona seakan menjadi bukti bahwa menjadi pemain terbaik tak lantas menjadikan Messi sebagai sosok yang tak tersentuh.
Saat Messi resmi meninggalkan Barcelona oleh karena sebab apapun nanti, maka di sana lah kita semua baru sadar betul betapa luar biasanya penampilan serta raihan prestasi yang Ia cetak di laga akbar tersebut.
Jadi, apakah kemarin adalah akhir dari Messi di panggung El Classico? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.