Andre Agassi telah memutuskan untuk mengkahiri hubungannya sebagai pelatih bagi petenis unggulan Serbia Novak Djokovic, pada Sabtu (31/3) yang lalu.
Beribicara kepada ESPN, bekas ikon petenis Amerika Serikat itu mengatakan bahwa keputusannya itu hanya untuk membantu Djokovic menemukan kembali bentuk permainannya di tahun ini meski mereka tekadang berbeda pendapat.
“Hanya dengan niat terbaik saya mencoba membantu Novak. Kami terlalu sering menemukan diri kami dalam peredebatan. Saya berharap dia jadi yang terbaik untuk berkembang.” kata Agassi.
Perceraian ini membuat staf kepelatihan Djokovic diambil alih Radek Stepanek dari Ceko, yang bergabung secara paruh waktu setelah juara Grand Slam, Agassi, bergabung di Prancis Open tahun lalu.
Djokovic telah berjuang untuk kembali ke dunia tenis setelah menjalani operasi kecil di sikunya. Dia melewatkan pertandingan back-to-back di Indian Wells dan Miami Masters, yang juga absen dalam enam bulan terakhir pada musim lalu.
Setelah kekalahan mengejutkannya melawan Benoit Paire, di Miami Masters 2018, pada 24 Maret lalu, petenis berusia 30 tahun itu mengaku dia tengah berjuang untuk mengembalikan bentuk permainan yang membuatnya hampir tak terkalahkan di puncak karirnya.
“Saya tahu bahwa Anda tidak bisa menjadi orang yang kemarin, dan pemain dulu. Anda harus terus berlatih, berkembang, mencoba meningkatkan permainan Anda.” kata Djokovic.
Novak Djokovic tengah mendapat perawatan dari tim dokter saat dia mengalami cedera pada sikunya beberapa waktu lalu. (Sumber:www.metro.co.uk)
Keadaan yang saya alami dalam dua tahun terakhir sangat menantang. Tetapi saya bukan satu-satunya yang mengalami hal itu. Maksud saya, ada cedera yang lebih keras yang dialami pemain. Saya tidak ingin duduk di sini dan merengek tentang beberapa tahun terakhir saya.
“Saya hanya mencoba semua yang saya bisa. Itu adalah in. Saya tidak pada tingkat yang saya dulu. Saya sadar akan hal itu. Saya hanya harus percaya pada diri sendiri dan semoga itu akan tiba.
“Saya tidak akan pergi ke lapangan jika saya tidak percaya saya bisa memenangkan pertandingan tenis. Saya tidak akan berada di sini jika saya tidak mencoba.
“Maksud saya, tidak ada yang memaksa saya dengan cambuk untuk pergi ke lapangan. Saya memiliki kebebasan untuk memilih apakah saya ingin bermain atau tidak. Saya suka olahraga ini.
“Ada banyak orang yang mendukung saya, terutama di sini. Saya berterima kasih kepada mereka atas dukungan mereka yang luar biasa.
“Sayangnya saya tidak pada tingkat yang mereka inginkan untuk melihat saya dan saya ingin melihat diri saya sendiri. Tapi memang seperti itu. Hidup harus berterusan.” tambahnya.