Andres Iniesta tetap berambisius di Piala Dunia terakhirnya.
Piala Dunia 2018 dipastikan akan menjadi turnamen terakhir Andres Iniesta bersama timnas Spanyol. Setelah ini, mantan kapten Barcelona tersebut positif untuk tidak memakai seragam tim La Roja untuk selamanya.
Pelatih kepala Spanyol yang baru, Fernando Hierro, telah tepat memilih Iniesta dari awal di dua pertandingan hasil imbang 3-3 melawan Portugal dan kemenangan 1-0 melawan Iran yang ketat dan menegangkan sejauh ini di Rusia 2018.
Berbicara kepada media, Sergio Busquets mengatakan Iniesta tetap memiliki motivasi tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi timnya di Piala Dunia hingga babak terakhir.
“Saya rasa dia melakukannya dengan sangat baik. Ini adalah Piala Dunia terakhirnya dan saya rasa itu membuatnya lebih ambisius,” kata Busquets kepada wartawan.
“Andres Iniesta akan sepenuhnya siap setiap kali pelatih memutuskan untuk memainkannya karena kami tahu kualitas dan tipe orang seperti dia.” tambah Busquets.
Dalam catatannya, Iniesta sukses membawa Spanyol memenangkan Piala Dunia 2010 ketika melawan Belanda di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam pertandingan tersebut pemain jebolan akademi La Masia tersebut mencetak gol tunggal bagi timnya.
Di akhir musim 2017/18 yang lalu, gelandang berusia 34 tahun tersebut memutuskan untuk hengkang dari Barcelona meski telah diikat kontrak seumur hidup dan ia lebih memilih untuk bergabung dengan klub di Jepang Vissel Kobe.
Spanyol sukses mempertahankan gaya permainan mereka yang mengesankan di Piala Dunia 2018. (Sumber:www.express.co.uk)
Gaya permainan Spanyol semakin mengesankan atas kehadiran Diego Costa di Piala Dunia untuk kesekian kalinya. Striker Atletico Madrid tersebut telah mencetak tiga gol dari dua pertandingan melawan Portugal dan Iran di turnamen empat tahunan ini.
“Pertama-tama, tidak ada pemain yang sama dan tidak ada lawan yang sama. Melawan Portugal kami bisa bermain seperti itu tetapi melawan Iran kami tidak bisa menggunakan transisi cepat itu.” kata Busquets.
“Apa yang baik tentang bermain dengan pemain yang berbeda adalah, tetap setia pada gaya kami, kami dapat menerapkan gaya pada situasi yang berbeda.
“Gaya tersebut benar-benar sama tetapi ada beberapa perubahan yang mengubah. Ini membuat kita kurang dapat diprediksi.” tambah Busquets.
Spanyol tetap menjadi favorit juara melawan Maroko, pada Senin (25/6) di Stadion Kaliningrad, Rusia, untuk lolos ke babak selanjutnya di Piala Dunia.