Ikon tenis asal Skotlandia, Andy Murray, mengungkapkan bahwa dirinya hampir terjangkit oleh virus corona sebelum masa lockdown diberlakukan di negaranya.
Berbicara kepada CNN, Murray mengakui bahwa ia sempat melakukan isolasi sendiri selama tiga hari karena ia merasa adanya gejala sakit seperti yang dialami pesakit virus corona positif.
“Saya agak sakit selama dua atau tiga hari sekitar empat minggu lalu. Jadi, sebenarnya sebelum awal ketika karantina dimulai, saya agak melakukan isolasi diri mungkin empat atau lima hari sebelum itu.” kata Murray.
“Kebanyakan orang yang saya ajak bicara memiliki semacam gejala dan merasa sedikit sakit, tetapi cukup sulit untuk mengetahui apakah Anda benar-benar memiliki virus atau tidak.
“Dan jelas, tes harus disimpan untuk orang-orang yang berada dalam situasi melayani dan pekerja kesehatan garis depan di negara ini.” tambah Murray
Murray telah berjuang untuk kembali sehat setelah mengalami cedera pinggul dan menargetkan kembali di Miami Terbuka pada Maret sebelum pandemi virus corona.
Sementara itu, ATP telah menangguhkan tur tenis pria professional mereka selama enam minggu. Di sisi lain, Prancis Terbuka 2020 semula dijadwalkan mulai 24 Mei hingga 7 Juni, karena wabah virus corona, dipindahkan dari 20 September hingga 4 Oktober, namun Murray skeptis bahwa turnamen tersebut akan dilaksanakan.
“Saya telah berlatih untuk bersiap-siap ke Miami dan itu akan menjadi ujian yang bagus. Saya telah kembali sehat dan merasa cukup kuat. Saya pasti akan berada di atas tanah liat jika maju terus, saya agak ragu apakah itu akan terjadi.” kata Murray.
“Saya akan membayangkan tenis akan menjadi salah satu olahraga terakhir untuk kembali secara normal, karena Anda jelas punya pemain, pelatih, dan tim yang datang dari seluruh dunia ke satu area. Saya akan terkejut jika mereka kembali bermain olahraga pada bulan September.” tambah Murray.