Meski 10 kali tak terkalahkan di Liga Primer musim ini, ternyata Tottenham Hotspurs dan Ange Postecoglou masih tampil cukup naif saat posisi mereka terdesak kala menghadapi Chelsea. Sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan dan berpeluang duduk di puncak klasemen seusai laga, Spurs dan Ange nyatanya malah melakukan permainan yang dianggap banyak orang sebagai tindakan bunuh diri dini hari tadi (WIB).
Sempat unggul terlebih dahulu di menit ke-6 melalui sepakan Kulusevski, Spurs malah kehilangan Romero setelah pemain asal Argetina ini dikartu merah dan memberikan hadiah penalti bagi Chelsea. Setelah Cole Palmer menyamakan kedudukan, Spurs yang harusnya bisa bermain lebih aman malah memberikan Chelsea peluang karena masih ngotot bermain ofensif seperti apa yang mereka lakukan selama ini dengan 11 pemain.
Keberanian (atau kebodohan) Spurs dimanfaatkan Chelsea dengan baik. Apalagi di babak kedua Udogie juga menerima kartu kuning kedua yang membuat posisi Spurs kian sulit. Dan bukannya bermain lebih bertahan, Spurs tetap menyerang dan membuat garis pertahanan mereka naik terlalu tinggi.
Hasilnya, Nicolas Jackson mencetak hattrick dan memberikan kekalahan perdana bagi Spurs di ajang Liga Primer. Spurs yang seharusnya mungkin saja bisa mengamanka 1 poin dan status tak terkalahkan mereka pun pada akhirnya harus menelan pil pahit dengan dikudeta Manchester City di puncak klasemen. Hal ini menjadi sangat disayangkan karena Chelsea sendiri sebenarnya tak bermain bagus meski hanya bertanding melawan 9 orang. Jika tak diberikan banyak ruang, bukan tidak mungkin Spurs masih tak terkalahkan hingga memasuki pekan ke-12 Liga Primer musim ini.
Ange dianggap kurang bijaksana dan tak dewasa dalam menyikapi situasi yang dihadapi timnya. Panasnya pertandingan karena segudang drama yang tersaji nampak membuat Ange bermain lebih dengan kepala panas daripada kepala dingin. Ia nampak tak tenang dan begitu naif saat memberi instruksi kepada para pemainnya yang mungkin juga hilang kendali di dalam lapangan.
Masa-masa bulan madu Ange dan Spurs kini sudah berakhir. Mulai sekarang kita akan melihat bagaimana respon dari tim ini dalam menyikapi kegagalan yang terjadi karena kesalahan mereka sendiri. Apakah Spurs benar sudah berubah dan jadi jauh lebih dewasa di sisa musim ini? Mari kita saksikan dan nilai bersama setelah ini.