Pemain timnas voli putri Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi dinilai memiliki peran yang mirip dengan Son Heung Min, bintang sepak bola Korea Selatan yang berkarir di Eropa.
Pendapat tersebut diungkapkan oleh salah satu ofisial Red Sparks yang tidak disebutkan namanya dalam pemberitaan Hani.
“Setelah Mega menjadi pemain terbaik pada putaran pertama, orang-orang Indonesia di Korea berdatangan ke stadion. Seperti Son Heung Min di Korea, orang-orang Indonesia bilang mereka merasa Mega mengangkat martabat bangsa,” ungkap ofisial tersebut.
Tak hanya menyaksikan laga tim secara langsung, pelanggan akun YouTube Red Sparks pun melonjak drastis dari 30 ribu ke 150 ribu setelah Megawati bermain di klub tersebut dan 80 persen di antaranya adalah orang-orang Indonesia.
Dampak kehadiran Megawati pada permainan Red Sparks juga terasa di lapangan. Serangan dari sisi kanan yang dihadirkan putri Jember itu kerap menghasilkan poin. Begitu juga dengan back attack yang dilancarkan pemain berjuluk ‘Megatron’ itu.
Kontribusi serangan Megawati hingga saat ini terwujud dalam 660 poin yang dihasilkan dalam 31 pertandingan. Catatan itu membuatnya menjadi pemain yang menempati urutan ketujuh dalam daftar top skor liga voli Korea.
Selain itu Megawati juga memiliki rata-rata serangan sukses yang terbilang tinggi, yakni mencapai 43,38 persen atau yang tertinggi kelima dari seluruh pemain yang berlaga di liga voli Korea sektor putri.
Pemain yang pernah berkarir dalam kompetisi Thailand dan Vietnam itu pun membantu Red Sparks mendekati zona tiga besar yang merupakan batas aman untuk melangkah ke fase play off perebutan juara liga.
Megawati tak sendiri, karena terdapat pula Giovanna Milana sebagai tandem spiker yang sama-sama berstatus sebagai pemain asing. Pemain-pemain lokal seperti Lee So Young yang baru kembali dari istirahat panjang, serta Jeong Ho Young, Park Eun Jin, An Ye Rim, dan Yeum Hye Seon juga menunjang performa keseluruhan tim.
Bergabungnya Megawati dengan Red Sparks turut diwarnai kisah menarik. Awalnya ia sempat ragu menerima tawaran dari Red Spark. Pada akhirnya Megawati menerima pinangan klub voli Korsel itu setelah mendapat restu sang ibu.
Sebelum resmi menandatangani kontrak di Red Sparks, Megawati sempat meragu. Sebab, durasi Liga Voli Korea memakan waktu cukup panjang, yakni sembilan bulan.
Namun, sang ibu memiliki pandangan lain. Megawati justru mendapat dukungan dan dorongan untuk bermain di Korea demi dapat menggaet pengalaman yang lebih banyak.
Sumber foto: tvonenews.com