Jelang pertarungannya dengan Alexander Povetkin, juara dunia kelas berat IBF, WBA dan WBO, Anthony Joshua terlibat perang kata-kata dengan petinju Amerika Serikat, Jarrel Mirrel.
Dalam jumpa pers yang dilakukan di New York, AS, pada Selasa (17/7) waktu AS, Miller sempat naik ke panggung dengan maksud menantang Joshua yang tengah mengadakan sesi Tanya jawab bersama wartawan sambil ditemani promotor Eddie Hearn.
Mengenakan kacamata hitam dan meneriaki sang juara, Miller yang tak terkalahkan dengan cepat memancing tanggapan marah dari Joshua.
Melihat kata-kata yang kurang pantas, Joshua berdiri seketika dan membalas apa yang telah dikatakan oleh Miller sambil terlibat adu fisik. Beruntung kedua petinju sempat dilerai promotor Hearn.
Waktu Miller mungkin akan segera datang. Dia memiliki catatan solid dengan 22 pertandingan, 21 kemenangan dan satu kali seri pada 2013 silam.
“Orang-orang berbicara tentang saya, lalu bertemu muka dengan saya, dan mereka masih ingin berbicara,” ucap Joshua seperti dikutip Skysports.
“Saya membela gelar saya di atas ring, saya berdedikasi, dan saya juga tidak akan mentolerirnya di luar ring. Saya mempertahankan posisi saya. Itulah yang kami lakukan sebagai petinju.
“Siapa pun boleh datang dan mengambil kesempatan. Pertama saya akan fokus pada Povetkin tetapi Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
“Selalu ada petinju yang berkeliaran di kaki saya. Saya harus menendang mereka kembali, dan membuat mereka tetap rendah hati.” tambah Joshua.
WBA mewajibkan Anthony Joshua melawan Alexander Povetkin, pada 22 September. (Sumber:www.worldboxingnews.com)
Joshua akan mempertahankan gelar juaranya dengan melawan Povetkin, pada 22 September mendatang. Sementara negosiasi juara asal Inggris tersebut dengan juara WBC Deontay Wilder masih berjalan alot hingga saat ini.
“Orang-orang melampirkan nama ke nama tetapi tak mendukungnya. Kami telah berjuang yang terbaik dari yang terbaik.” ucap Joshua.
“Wilder sekedar disambut dalam pertarungan ini, dia belum berada di atas perjanjian, dia masih prioritas. Povetkin menjadi prioritas ketika WBA mengatakan, ‘ini adalah penantang wajib Anda’. Saya menolak menyerahkan sabuk WBA saya.
“Saya telah menetapkan tanggal, saya bersedia untuk melawan Wilder, asalkan saya mengalahkan Povetkin. Kubu saya telah menandatangani.
“Yang perlu saya lakukan adalah mendapatkan Wilder untuk menandatangani timnya, dan pertarungan itu terkunci dan resmi.” tambah petinju berusia 28 tahun tersebut.