Prestasi Anthony Sinisuka Ginting menang di China Terbuka 2018 patut diacungi jempol. Pasalnya, pebulutangkis tunggal putra 21 tahun itu sukses mengalahkan empat pebulutangkis juara dunia sebelum memastikan gelar juara China Terbuka 2018.
Anthony mengawali perjalanannya di China Terbuka 2018 dengan menyingkirkan Lin Dan, pebulutangkis senior China yang berstatus peraih lima gelar juara dunia.
Anthony berhasil mengalahkan Lin Dan dengan permainan rubber game. Sempat kalah di gim pertama dengan skor 22-24, Anthony mampu membalikkan kemenangan di dua gim berikutnya 21-5 dan 21-19.
Kejutan kembali dibikin Anthony di babak kedua. Pemain kelahiran Jawa Barat itu mampu menumbangkan Juara Dunia 2017, Viktor Axelsen (Denmark), dua gim langsung 21-18 dan 21-17. Anthony memperbaiki rekor pertemuan dengan Axelsen menjadi 2-1.
Anthony juga semakin unggul dalam rekor pertemuan dengan Chen Long (China) yang merupakan Juara Dunia 2014 dan 2015 pada babak perempat final China Open2018, Jumat (21/9).
Anthony semakin menggila di babak ketiga dengan menaklukkan Chen Long yang merupakan juara dunia 2014-2015. Sempat tertinggal 18-21 di gim pertama, Anthony kemudian menyapu bersih dua gim berikutnya 22-20 dan 21-16.
Selanjutnya, Anthony berhasil membalas dendam pada Chou Tien Chen di semifinal. Anthony menang dengan skor 12-21, 21-17 dan 21-15. Pertandingan tersebut berlangsung dalam tempo satu jam delapan menit.
Ini merupakan partai ulangan Asian Games 2018 di mana Anthony sebelumnya dipaksa menyerah di semifinal. Kemenangan ini sekaligus memperbaiki rekor Anthony menjadi 3-2 atas Chou.
Terakhir, Anthony Ginting sukses mengalahkan juara dunia asal Jepang Kento Momota di final, Minggu (23/9). Laga puncak berlangsung sengit di mana Anthony selalu tertinggal di pertengahan pertandingan namun mampu membalikan keadaan di akhir.
Anthony membuat kejutan dengan merebut gelar juara China Terbuka 2018. Sempat tertinggal di dua gim pertandingan, Anthony sukses mengalahkan Momota dua gim langsung 23-21 dan 21-19.
Di gim pertama Anthony sempat tertinggal 14-19 dari Momota yang merupakan tunggal putra asal Jepang peringkat dua dunia tersebut. Sementara di gim kedua Anthony sempat tertinggal 10-15 sebelum membalikkan keadaan.
Anthony mengaku hanya berusaha bermain lepas dan tidak panik saat tertinggal dari Momota. Pebulutangkis 21 tahun itu terus berusaha mengembalikan bola dan tidak memberikan poin kepada Momota.
“Puji Tuhan hari ini saya bisa menang. Hari ini pertandingannya ketat, skornya tipis. Waktu tertinggal saya hanya mencoba menjalankan apa yang saya jalankan di pertandingan-pertandingan sebelumnya saat saya tertinggal juga,” ujar Anthony dalam rilis resmi PBSI.
“Saya tidak memikirkan poinnya ketinggalan berapa, fokus saja di cara main, jadi memukul untuk dapat poin. Di gim kedua saya coba kuasai kondisi angin yang membuat saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terus berusaha menekan lawan,” sambung Anthony.
Dengan keberhasilan mengalahkan Momota, Anthony menjadi pebulutangkis tunggal putra pertama sejak Alan Budikusuma pada 1994 yang sukses meraih gelar di China Terbuka. Sukses di China Terbuka 2018 juga membuat Anthony untuk kali pertama merebut gelar di level Super 1000.
Sumber foto: olahraga.kompas.com