Kegagalan demi kegagalan yang diraih oleh tim nasional Inggris di ajang besar merupakan suatu hal yang lumrah didengar para pecinta sepakbola. Setelah meraih trofi piala dunia di tahun 1966, tim nasional Inggris dianggap sebagai tim bertabur bintang yang hanya berstatus penggembira di tiap gelaran piala Eropa maupun piala dunia.
Salah satu mimpi buruk Inggris adalah babak adu penalti. Inggris kerap menjadi pesakitan karena gagal dalam 6 dari 7 kesempatan dalam babak adu penalti di 7 ajang resmi. Dari 36 tembakan yang diterima oleh 5 penjaga gawang Inggris, hanya David Seaman dan Paul Robinson yang berhasil mementahkan tendangan lawan. Itupun hanya 1 tendangan yang berhasil dihalau oleh Seaman maupun Robinson.
Jordan Pickford selaku unggulan pertama kiper utama Inggris di piala dunia nanti mengungkapkan bahwa seluruh tim menjalani latihan khusus guna mengatasi tekanan dalam kemungkinan terjadinya babak adu penalti nanti di Rusia. “Kami bahkan berlatih hingga cara mengatasi tekanan saat berjalan dari garis tengah lapangan,” ujar Pickford.
Gareth Southgate selaku pelatih tim nasional saat ini juga memiliki trauma tersendiri berkaitan dengan kegagalannya dalam mengeksekusi penalti ke gawang Jerman di babak semifinal piala Eropa 1996.
Pickford menegaskan latihan ini dilakukan tanpa merendahkan peluang Belgia, Panama, dan Tunisia di babak grup. Inggris berlatih untuk segala kemungkinan yang akan dihadapi nantinya.
“Dalam adu penalti kita membutuhkan keberuntungan di dalamnya. Sebagai seorang penjaga gawang saya hanya bisa mencoba memberi tekanan dan menebak arah bola dari penendang. Jika saya melompat ke arah yang benar maka saya mempunyai peluang untuk menahan laju bola, jika tidak maka saya harus bangkit dan kembali mencoba. Tidak ada tekanan pada penjaga gawang karena hal tersebut sangatlah normal dalam babak adu penalti,” ucap Pickford.
Pickford, Jack Butland, dan Nick Pope akan bersaing keras meraih posisi utama di Rusia nanti. Mereka bertiga mengumpulkan total 9 caps untuk tim nasional, jumlah yang sangat minim untuk ukuran kiper berpengalaman. Hanya saja hal tersebut menjadi kesegaran sendiri melihat sepak terjang tim nasional Inggris di masa lalu yang kurang berani dalam hal memainkan pemain muda.
“Saya bermain 38 kali di liga Inggris musim ini dan memiliki pengalaman bertanding di laga Eropa bersama Everton. Saya juga memupuk pengalama dari bermain untuk banyak klub pinjaman sedari dini. Itulah pengalaman yang akan saya bawa nantinya. Pengalaman itu akan membawa saya berusaha untuk terus menjadi penjaga gawang yang lebih baik lagi,” Pickford melanjutkan.
Inggris tahun ini memang diisi penuh oleh para pemain yang minim pengalaman di panggung besar seperti piala dunia, namun jika memang perubahan ini berjalan baik bisa saja nasib Inggris pun akan mengalami perubahan terutama dalam hal – hal buruk yang selama ini menyelimuti mereka di ajang besar.
Salah satunya tentu adalah peruntungan dalam babak adu tendangan penalti.
