Pierre-Emerick Aubameyang menilai Arsenal cukup stagnan dalam beberapa musim terakhir. Kedatangan Unai Emery pun memunculkan harapan baru.
Arsenal mengalami pergantian era pada tahun ini. Arsene Wenger pergi setelah 22 tahun dan digantikan Emery yang ditunjuk memoles tim sampai 2021 mendatang.
Berakhirnya era Wenger setelah sekian lama diakui akan menyisakan perasaan aneh seperti diungkapkan Aubameyang. Namun di sisi lain juga memberikan antusiasme baru dan penyegaran, khususnya setelah dua musim terakhir tak mendapatkan hasil bagus.
Arsenal bukan hanya gagal bersaing untuk gelar Premier League, namun juga tak mampu finis di empat besar di dua musim tersebut. The Gunners finis kelima di 2016/2017 lalu menyelesaikan musim 2017/2018 ini di posisi enam.
Agak campur aduk ya. Di satu sisi, untuk fans, terasa aneh bahwa Wenger pergi, tapi ini adalah awal baru. Sejujurnya, selama beberapa musim terakhir tim ini sedikit stagnan. Tapi semua orang antusias ingin melihat apa yang bisa terjadi mulai musim depan,” kata Aubameyang kepada RMC dilansir Sky Sports.
Aubameyang sendiri baru datang pada Januari 2018 kemarin dari Dortmund. Dia mencetak 10 gol dalam 14 penampilan di seluruh ajang kompetitif.
Di bawah manajer baru, Aubameyang berharap Arsenal bisa bermain dengan pola dua penyerang tengah. Dalam kesempatan yang sama, eks penyerang Borussia Dortmund itu turut memberikan pandangan terkait transfer.
Preferensi saya, seperti semua orang tahu, adalah bermain melakukan tusukan dari tengah. Yang saya harap bisa terjadi adalha kami bisa bermain dengan dua penyerang, itu akan jadi skenario terbaik,” kata Aubameyang.
Tapi kalau pelatih baru meminta saya bermain melebar, tak masalah juga. Dia pelatih yang sangat bagus. Di Paris, segala sesuatunya tak pernah mudah. Ada tekanan besar. Saya tahu dia bekerja dnegan sangat baik dengan Sevilla dan juga PSG.