Petinju kelas berat Luis Ortiz (31-2-0, 26 KO) ketika ini tengah menanti satu penawaran pertarungan di tahun 2020. Petinju berusia 41 tahun tersebut tidak punya pilihan selain menunggu untuk bertarung karena kurangnya oposisi. Dia berharap dapat ditawari kesempatan baru untuk menunjukkan nilai sebenarnya di atas ring.
Ortiz telah dua kali kalah secara KO saat berhadapan dengan bekas juara kelas berat WBC, Deontay Wilder. Terakhir kali, ia kalah di ronde ketujuh pada akhir tahun 2019 lalu.
Menurut kabar, tim “King Kong” dan Premier Boxing Champions akan menawari Ortiz sebuah pertarungan pada bulan Juli mendatang. Akan tetapi, mengingat saat ini wabah virus corona tengah melanda dunia, pertarungan tersebut kemungkinan akan ditunda hingga akhir tahun.
“Saya terus berlatih, untuk mempersiapkan seperti biasa, secara fisik, karena secara mental, saya selalu kuat. Di Gym, saya melakukan hal yang benar setiap hari di bawah pengawasan pelatih saya. Saya berlatih, katakan 50 persen,” kata Ortiz.
“Saya berharap dapat menjalankan dua atau tiga pertarungan lagi sebelum saya membuat keputusan untuk meninggalkan dunia tinju ini. Namun, pada akhirnya semua itu tergantung pada krisis saat ini.” tambah Ortiz.
Ikon tinju asal Kuba ini berharap ia bisa berhadapan dengan bekas juara kelas berat Andy Ruiz di tahun ini. Selain itu, Ortiz juga berharap ia bisa naik satu ring bersama Dillian Whyte dan Alexander Povetkin.
“Ini benar-benar membuat saya bahagia bahwa orang-orang dapat berpikir lebih banyak tentang saya. Saya bertekad untuk melanjutkan karir saya. Semua petinju di sini, Kownacki yang kalah, Povetkin, Dillian Whyte … mereka semua ingin memperjuangkan gelar juara dunia, tetapi pertama-tama mereka harus melalui King Kong. Tes mental saya,” kata Ortiz.
“Mengapa Ruiz membutuhkan persiapan pertarungan? Kita sebagai petinju membutuhkan lawan sehingga nama kita dapat digunakan. Saya selalu lebih suka menghadapi petarung yang telah membuat tanda mereka dan bukan mereka yang berada di bawah level saya.
“Dan sekarang, lebih dari sebelumnya, saya berbahaya bagi siapa pun yang ingin bangkit di divisi. Saya merasa masih muda, anak-anak saya adalah mesin karier saya.” tambah Ortiz.