Coutinho jelas masih menjadi salah satu epamin terbaik di dunia sepakbola saat ini. Pemain berusia 27 tahun ini karirnya tengah berada dalam masa turbulensi. Buktinya, rumor mengenai kepindahannya ke Arsenal tiba – tiba saja menyeruak entah darimana. Meski sulit dipercayai kebenarannya, pindahnya Coutinho ke Arsenal bisa membuat tim asal London Utara itu lebih percaya diri dalam mengarungi musim – musim mendatang.
Meski demikian, Coutinho perlu lingkungan yang cocok dengan dirinya untuk tumbuh mekar secara sempurna. Jika dulu Ia berhasil bersinar bersama Liverpool, kepindahannya ke Barcelona membuatnya tak berkembang secara baik. Kilau Lionel Messi serta tuntutan publik yang begitu besar kepada dirinya membuat karir sang pemain mandek. Hubungan dengan para pendukung Barcelona pun malah memburuk seiring dengan inkonsistensi serta sifat sang pemain yang tak menunjang.
Dipinjamkan ke Bayern Muenchen, Coutinho yang lebih nyaman bermain dari sisi kiri untuk kemudian beroperasi di belakang striker sebagai seorang fantasista pun harus rela melihat perannya di atas lapangan dibatasi. Dipecatnya Nico Kovac dan masuknya Hans Flick membatasi ruang gerak Coutinho hanya sebagai seorang sayap kiri saja. Meski statistiknya masih baik secara angka, Coutinho tak tampak bahagia dan bahkan masa pinjamannya tak diperpanjang atau diresmikan sebagai pemain pasti oleh Muenchen. Hal ini diikuti dengan keengganan Barcelona menampung kembali Coutinho. Praktis hal ini menghancurkan kepercayaan dirinya saat ini.
Jikalau benar bergabung ke Arsenal, Coutinho mungkin bisa kembali ke level permainan terbaiknya asal berhasil bekerja sama dengan Arteta. Seperti yang kita tahu, Arteta sukses merubah nasib banyak pemain City seperti Sterling, Jesus, Sane, hingga Bernardo Silva yang naik level selama berada di bawah naungannya.
Hanya saja, ada nama Mesut Ozil yang sedikit jadi ganjalan. Kedatangan Coutinho akan membuat Arsenal punya dua pemain nomor 10 dalam satu tim. Meski tak selalu buruk, keseimbangan tim bisa jadi goyah. Apalagi melihat Arsenal yang memang lebih sering berada di posisi kurang seimbang. Jika Coutinho bisa ditaruh di sisi kiri untuk kemudian menusuk ke bagian tengah, Arsenal punya bek kiri yang agresif untuk mengisi ruang yang ditinggalkan Coutinho. Nama – nama seperti Tierney, Kolasinac, dan Saka akan mendapat ruang untuk ikut maju membantu proses menyerang di dekat area kotak penalti lawan.
Coutinho bisa menjadi pengganti Alexis yang dulu kala juga punya tipe permainan serupa. Aubameyang, Lacazette, dan Martinelli bisa memberikan Coutinhon opsi di lini depan. Hal ini akan menjadi berkah juga bagi para pemain depan. Sumbangsih gol dari lini kedua pun bisa jadi meningkat mengingat kemampuan mencetak gol Coutinho yang cukup baik.
Jadi, meski baik dan buruk selalu mengiringi kepindahan tiap pemain, andai rumor ini benar, saya akan dengan tangan terbuka menerima jasa pemain bernama Phillipe Coutinho ini.