Sempat menjalani musim dengan hanya mengisi kursi cadangan dipinggir lapangan, Tanguy Ndombele akhirnya memilih untuk berdamai dengan Jose Mourinho dan kini kembali ke skuat pemain ini dalam barisan Tottenham Hotspur. Musim lalu bisa jadi mimpi buruk bagi Tanguy Ndombele. Berstatus sebagai rekrutan termahal Spurs, ia justu jarang dapat kesempatan bermain. Ia kerap jadi sasaran kritik Jose Mourinho secara terbuka di media.
“Saya tidak meragukan bakatnya. Tapi ia punya PR besar soal fisik yang perlu diperbaiki. Saya tidak bisa punya waktu yang banyak untuk menunggunya,” kata Jose dalam sebuah kesempatan.
Dalam video dokumenter Amazon, Ndombele sempat diajak bicara dengan bos klub,Daniel Levy, untuk membahas secara khusus kenapa dirinya sulit beradaptasi di klub. Padahal, saat jadi pemain Lyon ia kategori wonderkid yang jadi rebutan banyak klub elite.
Dalam dokumenter itu Tanguy Ndombele buka suara tidak akan menyerah. “Hidup saya di sepak bola. Saya akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa membuktikan kepada pelatih untuk menunjukkan seperti apa kualitas saya sesungguhnya,” ungkapnya.
Dan benar saja, pelan namun pasti Tanguy Ndombele mulai mendapat peran besar di Tottenham Hotspur. Pada big match melawan Manchester United di Old Trafford, Minggu (4/10/2020), ia mencetak gol penyama kedudukan 1-1. Spurs kemudian menang besar 6-1. Sebelumnya kinerjanya juga ciamik di Carabao Cup melawan klub elite, Chelsea.
Jose Mourinho pun memuji kinerja gelandang Prancis berusia 23 tahun itu. Terutama upaya kerja kerasnya musim ini untuk meningkatkan kebugarannya. “Dia menuju kondisi 100 persen. Saya senang dengan upayanya memperbaiki kondisi fisik,” ungkap pelatih asal Portugal itu.
Sepanjang bursa transfer musim panas ini, nama Tanguy Ndombele dikait-kaitkan kepindahan ke klub lain. Barcelona dan Inter Milan, klub berminat memakai jasanya. Namun, sang pemain menolak dan memilih berjuang di Tottenham Hotspur.
Ndombele mengakui bahwa dia dan Mourinho memiliki masalah mereka musim lalu, tetapi keduanya telah melupakannya.
“Kami memiliki beberapa perbedaan musim lalu, pelatih dan saya,” katanya kepada RMC Sport.
“Selanjutnya kami mencoba untuk masing-masing menempatkan ego kami ke satu sisi lain, untuk fokus pada kepentingan klub. Untuk saat ini semuanya berjalan lebih baik. Saya berharap hubungan baik ini akan terus berlanjut,” timpal Ndombele.
Tanguy Ndombele mengaku mulai menikmati kebersamaan di tim. Ia merasa beruntung memiliki, Serge Aurier dan Moussa Sissoko, yang menjadi sahabatnya sejak kepindahan ke Spurs.
“Tak mudah baginya untuk beradaptasi di negara baru dengan sistem permainan yang berbeda. Apalagi ia tak bisa berbahasa Inggris. Sebagai teman saya akan membantunya. Kami selalu berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik baginya,” ucap Moussa Sissoko
Saat ditanya bagaimana perasaannya mencetak gol penyama kedudukan bagi Tottenhan di Old Trafford, Ndombele merendah.
“Gol saya ini bukan apa-apa, yang pasti, bisa katakan hasil ini luar biasa bagi tim,” kata sang gelandang.
“Semuanya bekerja untuk kami hari ini. Tidak ada yang mendukung kami dan dalam kemenangan 6-1. Pada menit pertama kami sudah kebobolan penalti, tetapi kami mampu menjaga kepala kami tetap dingin dan dengan cepat mencetak dua gol pertama,” ucap Tanguy Ndombele.
Sang pemain menyebut insiden kartu merah ikut berperan memompa semangat bertandingan pasukan Tottenham Hotspur.
“Selain itu, kartu merah untuk Anthony Martial mengubah pertandingan. Kami makin percaya diri.”