Romelu Lukaku tanpa diragukan adalah salah satu penyerang tajam berbakat yang dimiliki dunia sepakbola saat ini. Semenjak meroket bersama Everton, mantan pemain Chelsea ini menjadi incaran banyak klub top Eropa sebelum memutuskan melanjutkan karir di Manchester United. Sayangnya, kondisi United yang tidak stabil menyeret turun performa Lukaku sebagai ujung tombak tim.
Meski Lukaku berhasil melewati musim pertamanya di United dengan torehan 27 gol, musim 2018/2019 Lukaku mulai terpinggirkan akibat pergantian pelatih dari Jose Mourinho ke Ole Gunna Solskjaer. Sempat dibalut cedera, Lukaku kesulitan menggeser Marcus Rashford hingga akhirnya hanya berhasil mencetak 15 gol musim lalu. Sebuah pencapaian yang tentunya sangat minim untuk pemain sekaliber Lukaku apalagi di tim sebesar Manchester United.
Menjelang musim yang baru, santer dikabarkan bahwa manajemen United mulai lelah dengan inkonsistensi Lukaku. Semenjak kembali dari pagelaran Piala Dunia 2018, Lukaku nampak bukan lagi seperti pemain yang sama. Performanya merosot tajam terutama sentuhan pertamanya yang selalu dinilai sangat buruk.
Kini, rumor mengatakan bahwa Inter Milan siap memboyong Lukaku dengan opsi peminjaman selama 2 tahun dengan perjanjian dapat membeli Lukaku secara permanen di akhir musim kedua. Total Inter Milan siap mengeluarkan dana sebesar 9 juta Poundsterling saat opsi peminjaman dan menebus Lukaku di akhir musim kedua dengan total nilai 53 juta Poundsterling. Andai benar terealisasi, kepindahan Mauro Icardi diperkirakan takkan lagi jadi prioritas Inter Milan. Icardi memang bagai terus diusir secara halus agar segera angkat kaki dari kota Milan.
Antonio Conte akan jadi pelatih yang menangani Lukaku andai Ia hijrah ke Italia. Dan Lukaku harus bekerja keras andai Ia benar siap untuk menaikkan level permainannya. Banyak orang menilai bahwa kepindahan Lukaku karena kurangnya sifat kompetisi/ bertarung secara sehat yang dimiliki Lukaku. Ia memilih jalan aman untuk kabur ke tempat yang benar – benar membutuhkan jasanya tanpa harus bergesekan dengan pesaingnya dalam tim.
Jika benar Lukaku kabur dari United hanya demi meraih jam bermain lebih, maka pantaslah Conte bersiap untuk menempa mentalitas Lukaku di Italia. Karena sungguh sayang melihat bakat sebesar Lukaku tersia – siakan karena kurangnya level kompetisi dalam diri sang pemain.