Setelah 2 kali gagal ikut serta dalam ajang olahraga tersebar Olimpiade, kini, di usianya yang menginjak angka 38 tahun, Dani Alves akan memimpin para pemain muda Brazil menuju laga puncak perebutan medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Di usianya yang tak lagi muda, Ia terpilih sebagai salah satu pemain overage (di atas usia 23 tahun) yang berkesempatan meraih salah satu mimpi banyak olahragawan di seluruh dunia. Brazil dipimpinnya menuju babak final menghadapi Spanyol tanggal 7 Agustus mendatang.
Telah meraih segalanya di level klub, Alves berkesempatan mendapatkan trofi ke-44 nya bersama timnas U-23 Brazil. Dan yang menarik, lawan yang akan dihadapinya adalah negara yang sudah Ia anggap sebagai rumah kedua yakni Spanyol. Alves sendiri berkata bahwa ini adalah final impian baginya yang menghabiskan masa 14 tahun berkarir di Spanyol bersama Sevilla dan Barcelona.
Dengan bermodalkan segudang pengalaman, Andre Jardine berharap Alves mampu menolong tim dengan pengetahuannya tentang sepakbola Spanyol. Brazil sendiri diunggulkan karena berstatus sebagai juara bertahan pada Olimpiade 2016 di Rio kandang mereka sendiri. Namun, Spanyol datang dengan berbekal beberapa pemain berpengalaman di level senior. Sebut saja nama-nama seperti Unai Simon, Pau Torres, Eric Garcia, Dani Olmo. Pedri, Marco Asensio, hingga Mikel Oyarzabal yang semuanya juga mentas di panggung Piala Eropa 2020 bulan lalu dan mengantarkan Spanyol melaju ke babak semifinal.
Di penghujung karirnya, Alves masih mampu bermain di level tertinggi dengan membawa nama negara. Belum lagi romansa yang ada karena lawan yang dihadapi. Ajang ini pun bisa menjadi perpisahan manis baginya andai berhasil memenangkan medali emas akhir pekan mendatang.
Perpisahan dan akhir yang manis tak selamanya berjalan seiringan. Namun bagi Alves, bisa mendapatkan kesempatan ini saja sudah membuatnya menjadi salah satu atlit paling beruntung yang pernah ada. Salut!