La Fabrica, sebutan untuk akademi sepak bola milik Real Madrid bisa dibilang sebagai salah satu akademi terbaik, bahkan telah banyak melahirkan bintang-bintang yang bersinar dan berkontribusi besar untuk klub .Nama-nama top seperti Raul Gonzalez, Iker Casillas bahkan berhasil masuk ke skuad utama dan menjadi legenda klub.
Namun, Real Madrid yang dijuluki dengan sebutan Los Galacticos yang merujuk pada komposisi skuad bertabur pemain bintang, membuat anak-anak La Fabrica kian sulit mencapai kesuksesan bersama El Real. Bukan hanya itu, kebiasaan Real Madrid memboyong pemain bintang dari luar pun kian menyulitkan pemain akademinya untuk bersinar di tim senior.
La Fabrica sendiri padahal bisa disebut sebagai salah satu akademi sepak bola terbaik yang ada. Nama-nama yang terlempar dari skuad senior pun kerapa menjadi bintang di klub lain. Bahkan Samuel Eto’o yang merupakan produk asli dari Real Madrid sukses besar ketika memperkuat rival utamanya Barcelona.
Hingga kini pun hal tersebut masih sering terjadi, pemain-pemain jebolan La Fabrica yang tidak terpakai telah unjuk gigi dan mencatatkan dirinya sebagai salah satu pesepak bola terbaik. Bahkan kebintangan di klub barunya membuat beberapa pemain tidak dikenal sebagai pemain asli Real Madrid.
Untuk beberapa pemain ini, keputusan meninggalkan Real Madrid menjadi sebuah langkah maju untuk karirnya. Lalu siapa saja pemain tersebut? berikut empat nama yang kini sukses ketika meninggalkan El Real.
Besar dan berkembang di Real Madrid, Juan Mata lantas sulit menembus skuad utama di tim senior El Real. Juan Mata kemudian mulai menunjukkan bakatnya di sepak bola sejak dirinya mulai membela Valencia di tahun 2007.
Bersama Valencia, Mata sukses menampilkan magisnya sebagai playmaker handal lewat 174 penampilan dengan 46 gol dan 52 assistsnya. Hingga akhirnya, raksasa Premier League, Chelsea memboyongnya pada tahun 2011.
Di Chelsea, Juan Mata semakin menunjukkan eksistensinya dan menjadi bagian penting klub untuk trofi-trofi yang didapatkan termasuk piala Liga Champions 2012. Kini, Juan Mata tengah melanjutkan karirnya di Manchester United dan juga telah meraup beberapa trofi seperti Liga Europa, Piala Liga, dan FA Cup.
Satu lagi nama yang melejit bersama Valencia setelah meninggalkan Real Madrid adalah Dani Parejo. Gelandang yang kini berusia 31 tahun tersebut sangat sulit menembus skuad inti Real Madrid yang saat itu dihuni banyak pemain bintang.
Parejo lebih banyak bermain di Real Madrid Castilla sebanyak 37 kali dan hanya lima kali tampil di tim senior. Tahun 2009, lantas Parejo meninggalkan klub yang membimbingnya untuk membela Getafe.
Sejak saat itu, Dani Parejo dipercaya tampil 80 kali bersama Getafe dengan sumbangsih 11 gol dan 11 assists. Valencia kemudian datang untuk membelinya tahun 2011, di klub tersebut Parejo semakin menunjukkan tajinya dan tampil di 383 laga Valencia sebelum akhirnya berganti kostum di musim ini untuk membela Villarreal.
Saul yang kini menjadi bagian penting dari gebrakan Diego Simeone bersama Atletico sejatinya merupakan produk dari Real Madrid. Atletico baru mendapatkan Saul pada tahun 2008 ketika membelinya dari Real Madrid U-17.
Dari saat itu, Saul Niguez dibesarkan Atletico dan akhirnya menembus tim inti pada tahun 2013. Sempat dipinjamkan ke Rayo Vallecano di tahun pertamanya, Saul kemudian menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik dunia.
Bersama Atletico Madrid, Saul hingga kini menjadi pilar tak tergantikan dan telah tampil di 301 laga Los Colchoneros.
Achraf Hakimi menjadi pemain yang sering diperbincangkan sebagai salah satu wing-back muda bertalenta sejak dua musim peminjamannya di Borussia Dortmund. Achraf Hakimi yang merupakan produk asli Real Madrid tidak banyak mendapatkan kesempatan di klub tersebut sebelumnya.
Di tim senior Real Madrid, Hakimi hanya mampu tampil sebanyak 17 kali sebelum akhirnya berkembang di Dortmund lewat 73 penampilannya dengan 12 gol serta 17 assists. Berkat performa impresifnya, Achraf Hakimi kemudian sempat digadang-gadang akan digunakan jasanya untuk Real Madrid di musim ini.
Namun, Achraf Hakimi malah dijual ke Inter Milan dan mendapatkan peran yang besar untuk racikan strategi Antoni Conte. Kepiawaiannya dalam membantu sektor penyerangan begitu berguna ketika diturunkan sebagai wingback kanan di Inter Milan.