Hanya dengan kekalahan 1-4 dari Valencia, berbagai kabar buruk terus menerpa Real Madrid hingga saat ini. Mulai dari perpecahan antar beberapa pemain seperti Benzema, ,Varane, dan Isco, datangnya badai cedera dan pemain inti yang terinfeksi virus Covid-19, hingga rumor akan didepaknya Zidane karena dianggap sudah tak lagi mampu membuat suasana ruang ganti tetap kondusif.
Tim sebesar Real Madrid memang suka sekali dengan segala sesuatu yang berbau instan. Jika ada sedikit saja keinginan yang tak tercapai, para petinggi tim akan mulai merengek dan mengacaukan tatanan yang ada. Persis seperti anak orang kaya yang merengek karena tak mendapat barang keinginannya hingga mengacak – ngacak kamar bermain atau ruang tamu di rumahnya. Aksi ini memang tak jarang kita temui pada tim ibukota Spanyol ini. Dan melihat akan hal ini, Zidane mungkin menyesali keputusannya untuk tak kembali kabur dari El Real saat mereka berhasil menggondol trofi La Liga musim lalu.
Di seluruh kompetisi, Real Madrid musim ini memang tampil kurang konsisten. Dari 11 laga, mereka memetik 6 kemenangan, 2 imbang, dan 3 kali kalah. Meski tak bisa dibilang ideal untuk tim sebesar Madrid, rasanya pergantian pelatih hanya karena masalah performa jelas jadi alasan konyol. Joachim Loew yang diisukan segera menggantikan Zidane di kursi kepelatihan pun harusnya tahu bahwa datang ke Real Madrid yang seperti ini akan jauh berbeda dengan kenyamanan yang Ia peroleh saat menukangi tim nasional Jerman. Tekanan yang tak kunjung henti di tiap pekannya pasti akan jadi tantangan baru bagi Loew yang terbiasa dengan atmosfer turnamen jangka pendek saat pertandingan internasional.
Entah bagaimana keadaan sebenarnya dalam ruang ganti Madrid. Jika memang benar keadaan sudah cukup pelik, ada baiknya Zidane cepat – cepat bersiap untuk mengemas barang – barangnya saat ini. Ia sudah menorehkan tinta emas bersama El Real baik saat menjadi seorang pemain maupun pelatih. Dan daripada dipecat secara tidak hormat, sebaiknya Zidane cepat memberika surat pengunduran diri agar para petinggi tim tahu rasanya dicampakkan di tengah posisi sulit.
Habis manis, sepah dibuang. Mungkin itu yang dirasakan Zidane saat iniKita tak munafik dengan kejamnya dunia kepelatihan profesional sepakbola saat ini, namun, ingin rasanya melihat Real Madrid dikerjai oleh sang anak emas yang jujur saja tak layak mendapatkan perlakuan sedemikian rupa.
Biar tahu rasa!