Arsenal memang hobi memberikan tekanan batin pada para pendukung mereka setiap bertanding. Dan hal ini diperparah dengan pengulangan yang terus menerus akibat kurangnya bantuan investasi dari pemilik klub saat ini, Stan Kroenke. Unai Emery yang baru menjabat sebagai pelatih musim ini mau tidak mau harus berjuang dengan para pemain yang sebenarnya mungkin tak Ia inginkan untuk berada di Arsenal.
Mustafi merupakan salah satu sosok yang acap kali menjadi bulan-bulanan para pendukung Arsenal. Didatangkan dengan mahar 35 juta Poundsterling dari Valencia pada 2016 lalu oleh Arsene Wenger, Mustafi dianggap sebagai salah satu pembelian terburuk Arsenal. Dan lagi-lagi pertandingan dini hari tadi (WIB) menghadapi mantan klubnya di ajang semifinal Europa League menjadi ajang pembuktian betapa tidak konsistennya pemain berpaspor Jerman ini.
Mustafi yang pada pertandingan ini menjadi pemain utama dan ditempatkan sebagai bek tengah kanan dalam formasi 3 pemain bertahan membuat para Gooners di seluruh dunia cemas. Benar saja, setelah berhasil mendapatkan apresiasi di menit awal pertandingan, Mustafi menjadi sosok yang kembali lengah hingga Arsenal kebobolan dari tendangan sudut pada menit ke-11. Gol tandang yang sangat berharga tentunya bagi Valencia di leg kedua. Praktis, hasil akhir 3-1 kembali didapatkan karena barisan penyerangan yang lagi-lagi harus berjuang keras menutupi kesalahan baris pertahanan Arsenal yang memang bapuk.
Ibarat bom waktu, Mustafi memang seringkali melakukan tindakan absurd yang membuat dahi ini berkerut. Masih ingat bagaimana sentuhan “lembut” Sergio Aguero di laga final Piala Carabao tahun lalu membuatnya jatuh terjungkal bagai ditabrak sebuah truk tronton? Atau aksi menyalahkan rekan setimnya seperti yang Ia isyaratkan kala gagal menjaga pergerakan Zaha pekan lalu? Sungguh mengerikan memang pemain bernama Mustafi ini.
Yang aneh, saat baru didatangkan 2016 silam, Mustafi menjalani 22 laga tanpa terkalahkan hingga sempat digadang sebagai pembelian berhasil. Sayangnya, semenjak kekalahan pertamanya menghadapi Chelsea, Mustafi tak lagi pernah jadi pemain yang sama layaknya kala Ia baru bergabung bersama Arsenal. Kesalahan hingga hal konyol lebih banyak menjadi highlight karirnya selama berada di Emirates. Sesuatu yang membuatnya dipercaya akan sesegera mungkin dilepas setelah jendela transfer musim panas nanti dibuka.
Arsenal memang telah menapakkan satu kakinya di panggung final, namun dengan adanya Mustafi dalam tim, rasa takut serta tegang harus kembali kita nikmati terlebih dahulu sebelum laga final yang sesungguhnya.