Bos Monster Energy Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan kekecewaannya atas penalti seri balapan MotoGP Britania mendatang yang diberikan kepada Fabio Quartararo oleh panel FIM MotoGP Stewards setelah insiden balap yang melibatkan Aleix Espargaro di MotoGP Belanda.
“Fabio Quartararo, Monster Energy Yamaha MotoGP Team dan Yamaha selalu berusaha untuk keadilan dan sportivitas di MotoGP. Kami kecewa dengan perbedaan hukuman yang dijatuhkan oleh panel Stewards FIM MotoGP.” kata Jarvis.
Saat balapan di Sirkuit TT Assen, Quartararo dan Espargaro bersaing untuk memperebutkan posisi kedua, Quartararo membuat kesalahan pada lap kelima.
Dalam percobaan melewati Espargaro di tikungan lima, Quartararo mengalami selip pada ban depan. Ia terjatuh dan kemudian mendorong Espargaro untuk keluar lintasan.
Quartararo dan Espargaro sama-sama mampu melanjutkan balapan, namun dengan kondisi yang berbeda. Di mana rider Prancis itu gagal melanjutkan balapan sementara Espargaro finis di urutan keempat.
“Meski Quartararo mengaku melakukan kesalahan di Tikungan 5 di Sirkuit TT Assen pada lap lima, Monster Energy Yamaha MotoGP melihat ini sebagai insiden balap.” tegas Jarvis.
“Quartararo memiliki reputasi sebagai pebalap yang baik, tanpa riwayat insiden sebelumnya. Itu adalah kesalahan yang jujur, tanpa niat jahat.”
“Monster Energy Yamaha Moto GP mengakui balapan Aleix Espargaro terpengaruh, tetapi tingkat keparahan dampaknya adalah masalah dugaan.”
“Kami menemukan panel FIM Moto GP Stewards mengukur keseriusan insiden balap dengan tindakan yang tidak konsisten dan subjektif.” tambah Jarvis.
Saat ini Quartararo masih memimpin klasemen sementara MotoGP 2022 dengan perolehan 172 poin, 21 poin di depan Espargaro yang duduk di urutan kedua.
MotoGP Britania akan digelar pada 7 Juli mendatang di Sirkuit Silvesterstone usai MotoGP Finlandia dibatalkan.
Monster Energy Yamaha tentunya berharap penalti yang dijatuhkan kepada Quartararo di tinjau ulang saat turun balapan di MotoGP Britania.
“Kami ingin mengajukan banding atas keputusan Stewards di TT Circuit Assen pada hari Minggu, tetapi hukuman semacam ini tidak terbuka untuk diskusi atau banding.” kata Jarvis.
“Kami kemudian ingin mengajukan masalah ini pada prinsipnya ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga), tetapi tidak ada banding di sana juga.” tambahnya.