Legenda Manchester United, Roy Keane mulai mengakui kehebatan Edinson Cavani sebagai ujung tombak Setan Merah.
Cavani sukses jadi pahlawan kemenangan Man Utd saat bertandang ke markas Southampton. Masuk saat Man Utd dalam keadaan tertinggal dua gol, Cavani sukses membukukan dua gol plus satu assist untuk mengantar MU menang 3-2 di akhir pertandingan.
“Publik meragukan alasan ia datang ke klub ini, apakah ia masih punya rasa lapar dan gairah? Kita semua melihat cuplikan kehebatan dia dan menduga, ‘Apakah ia masih memilikinya?’ Namun hari ini kita melihat buktinya,” ujar Keane seperti dikutip dari Sportsmole.
Edinson Cavani bisa saja mendapat lebih banyak kesempatan bermain usai memberikan kemenangan dramatis atas Southampton.
Cavani mencetak dua gol lewat sundulan kepala dan sukses mengirimkan assist indah pada Bruno Fernandes untuk mencetak gol pembuka bagi Setan Merah.
“Dia mencetak gol sundulan dan punya kontribusi besar ketika masuk ke lapangan. Cavani menunjukkan bahwa ia masih punya kualitas, rasa lapar dan gairah,” ucap mantan kapten Manchester United ini.
Keane yakin Cavani punya kesempatan besar untuk menjelma jadi salah satu rekrutan terbaik yang pernah dilakukan oleh Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.
“Dia bisa menjadi salah satu rekrutan besar untuk United. Semua berjalan baik baginya hari ini,” kata Keane menambahkan.
Sampai saat ini, Cavani sudah mencetak tiga gol dari lima penampilan bersama Manchester United. Keberhasilan Cavani mencetak dua gol ini membuat Ole Gunnar Solskjaer mempertimbangkan striker asal Uruguay itu mendapat menit bermain lebih banyak di laga selanjutnya.
Namun di balik aksi heroik di lapangan hijau tersebut, Cavani dikabarkan terancam mendapatkan sanksi FA lantaran membalas ucapan selamat dari temannya yang diduga mengandung kata-kata rasial yang berbunyi ‘gracias negrito’.
Cavani kemudian tersadar unggahannya berisiko fatal dan memutuskan untuk menghapus foto tersebut tiga jam setelahnya. Namun, jejaknya sudah terlanjur tersebar luas di media sosial.
Daily Mail melaporkan, Cavani menegaskan ‘negrito’ adalah istilah kasih sayang di Amerika Selatan. Perbedaan kultur bahasa akan menjadi pembelaan jika tindakan displiner diambil.
FA dikabarkan sudah mengetahui unggahan Cavani dan sedang melakukan pemeriksaan. Insiden itu dengan cepat dibandingkan dengan kasus yang pernah dialami kompatriotnya, Luis Suarez.
Kala itu, Suarez yang masih berseragam Liverpool pernah menggunakan istilah ‘negrito’ kepada Patrice Evra pada 2011. Akibatnya Suarez didenda 40.000 pounds dan dihukum larangan bermain delapan pertandingan.
Sumber foto: republika.co.id