Pengamat MotoGP, Carlos Pernat, meyakini Valentino Rossi akan berbicara banyak di MotoGP 2020. Ia memprediksi Rossi akan menempati posisi lima besar.
Pernat menilai Rossi masih dalam kondisi fisik yang baik meski tidak muda lagi. Hal itu dianggap Pernat akan membantu The Doctor untuk bersaing dengan pebalap-pebalap lain.
Meskipun ajang MotoGP 2020 belum dilangsungkan akibat pandemi virus corona. Di MotoGP 2019, Rossi hanya menempati posisi ketujuh klasemen pebalap dengan catatan dua kali finis kedua di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat.
“Menimbang kondisi fisiknya, saya yakin tahun ini dia bisa menempati posisi lima besar, dengan beberapa kali naik podium,” ujar mantan manajer Rossi itu.
Pernat juga meyakini Rossi masih akan meramaikan persaingan di MotoGP 2021. Keyakinan itu mengacu antusiasme Rossi yang tidak surut untuk turun balapan meski sudah 20 tahun tampil di ajang MotoGP.
“Terkait masa depan Rossi saya melihat apa yang saya lihat tahun lalu. Dia tidak pernah. Saya tahu dia dengan baik dan dia takut berhenti. Motor yang ditungganginya itu ibarat Disneyland [wahana dia bermain], dia begitu menikmatinya,” kata Pernat.
Pernat lantas mengungkapkan perbedaan antara Rossi dengan salah satu legenda MotoGP, Giacomo Agostini, yang pensiun di usia 37 tahun. Menurut Pernat, Agostini menuntut dirinya untuk selalu menang.
“Valentino berbeda dari Agostini. Rossi bersenang-senang, bahkan jika finis keempat atau kelima dia tidak ambil pusing.”
Selama 20 tahun berkarier sebagai pebalap, Rossi sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia. Sebanyak tujuh gelar diraih di ajang MotoGP dan masing-masing satu gelar di Moto3 serta Moto2.
Di samping itu, Pemilik tim MotoGP LCR Honda Lucio Cecchinello mengeluarkan pujian untuk Rossi. Cecchinello menganggap patung The Doctor seharusnya dibangun di setiap sirkuit MotoGP.
Cecchinello menganggap kontribusi Rossi untuk MotoGP sangat besar. Pengoleksi tujuh kemenangan Grand Prix di kelas 125cc itu mengatakan Rossi seharusnya mendapat penghormatan di seluruh sirkuit MotoGP.
“Apa yang dilakukan Rossi luar biasa. Sebagai pebalap, kita seharusnya membangun patung [Rossi] di seluruh sirkuit,” ujar Cecchinello.
“Sebagai manajer, dia menaruh hati dan uang untuk VR46. Rossi memberitahu [Franco] Morbidelli dan [Pecco] Bagnaia banyak rahasia, dua pebalap yang membuat dia kesulitan di MotoGP saat ini. Apa yang dilakukan Rossi untuk pebalap muda telah dianggap sebelah mata,” sambung Cecchinello.
Cecchinello kemudian mengungkapkan kondisi tim LCR di tengah kejuaraan MotoGP yang tidak menentu. Pria asal Italia itu mengucapkan terima kasih kepada Dorna Sports dan Honda yang membantu LCR hingga tidak ‘gulung tikar’.
Sumber foto: motorplus-online.com