Kemenangan Kolombia atas Senegal di babak akhir Grup H memastikan mereka akan berhadapan dengan Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia.
Meski demikian, kesuksesan tersebut harus dibayar mahal karena gelandang unggulan Kolombia, James Rodriguez, mengalami cedera yang mengkhawatirkan.
Bintang Bayern Munich itu sebenarnya diturunkan sebagai starter dalam laga melawan Senegal. James diganti setelah 30 menit setelah ia terlihat mengalami masalah serius di kaki dan akhirnya ditarik keluar.
“Saya sangat khawatir. Situasinya sulit bagi tim, ini bukan situasi yang mudah.” kata pelatih kepala Kolumbia Jose Pekerman kepada wartawan.
“Dia berlatih normal sampai kemarin dan bahkan kemarin dia tetap latihan setelah latihan, seperti yang selalu dilakukannya, dia melakukan latihan tembakan tambahan, tendangan bebas, penalti.
“Dia telah berada dalam kondisi optimal untuk semua sesi pelatihan baru-baru ini dan pada akhirnya, kami tidak memiliki indikasi dia kesakitan. Sekarang, dengan tulus, saya benar-benar tidak tahu bagaimana dia.” tambah Pekerman.
Pekerman juga menambahkan dia akan menunggu hasil tes medis untuk menentukan apakah James akan bisa bermain melawan Inggris di babak sistem gugur.
“Saya tidak memiliki konfirmasi cedera atau informasi apa pun. Kami harus menunggu. Kami berharap ini akan menjadi berita baik setelah tes medis dan kemudian kami akan tahu pasti apa yang telah terjadi.” tambah Perker.
Kolombia akan berhadapan dengan Inggris di babak sistem gugur Piala Dunia 2018. (Sumber:www.thetelegraph.co.uk)
Kolombia tampil bersusah payah melalui kemenangan 1-0 atas Senegal berkat gol Yerry Mina di menit ke-74. Hasilnya mengirim Kolombia melalui sebagai juara Grup H sementara Senegal harus tersingkir karena memiliki kelebihan kartu kuning dibanding Jepang.
Jepang sendiri lolos ke babak 16 besar walau kalah 0-1 dari Polandia. Negara matahari terbit itu unggul fair-play atas Senegal yang memiliki poin dan selisih gol, yang sama.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia bahwa sebuah tim telah tersingkir dari turnamen karena jumlah kartu kuning yang mereka kumpulkan.
Pelatih Kolombia Pekerman mengakui bahwa itu adalah cara yang menyedihkan untuk tersingkir dari Piala Dunia tetapi tidak lebih buruk daripada kalah dalam adu penalti.
“Kami semua tahu ketika kami datang ke Piala Dunia bahwa ini adalah peraturan. Sungguh luar biasa berada dalam situasi ini dan sulit untuk tim untuk mengambil alih. Seandainya kami berada di tempat mereka, kami pasti kecewa.” kata Pekerman.
“Ini bisa terjadi pada siapa saja, di babak final atau semifinal. Terkadang, final Piala Dunia diputuskan melalui adu penalti. Ini sangat sulit.” tambah pelatih berusia 68 tahun tersebut.