Tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei semakin hampir dalam misi mencatat gelar juara keenam Terbuka Indonesia setelah berhasil melangkah ke babak semifinal. Kejayaan itu diraih setelah pemain unggulan kedua peringat dunia tersebut menundukkan tunggal putra China, Wang Zhengming dalam laga perempat final di Stadium Istora Senayan, Jakarta.
Lee Chong Wei akan menghadapi pemain Indonesia Ihsan Maulana di babak semi final. (Suumber:www.indoberita.com)
Chong Wei menang di game pertama 21-16, namun tak perlu bermandikan keringat pada game kedua setelah Zhengming mengundurkan diri saat pertandingan digelar dimana ia ketinggalan 2-9.
Selanjutnya dibabak semifinal, Chong Wei akan berhadapan dengan bintang muda Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa pada pertandingan berikutnya. Ihsan maju ke babak semi final setelah membenamkan pemain Inggris, Rajiv Ouseph 17-21, 21-12, 21-12.
Jika keluar sebagai juara nantinya, Chong Wei akan kembali memegang status sebagai pemain unggulan pertama peringkat dunia setelah status tu dicabut pada 2014 akibat gagal doping.
Saat ini, Lee Chong Wei memiliki 88.953 poin, hanya selisih 3.241 poin di belakang Chen Long, dan jika ia muncul sebagai juara Terbuka Indonesia 2016, Chong Wei akan menciptakan 11.000 poin, dan otomatis menemoatkan ia di ranking utama dunia sebelum OlimpiC Rio dimulai.
Sementara itu, pemain andalan China Lin Dan kalah di babak kedua Indonesia Terbuka Super Series Premier 2016. Setelah kekalahan itu pemain China tersebut juga terancam diberikan sanksi.
Lin Dan dikalahkan oleh pemain muda Indonesia Jonatan Christie di dua game. (Sumber:www.liputan6.com)
Tunggal putra China unggulan tiga itu tunduk dua game langsung 21-12 dan 21-12 saat menghadapi pemain Indonesia Jonatan Christie di partai babak kedua di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Usai kalah dari Jonatan Christie yang hanya menduduki peringkat ke-19 dunia itu, Lin Dan ternyata tak bersedia untuk diwawancara oleh awak media di wilayah mixzone dan ruang media center.
Menurut perarturan di Federasi Badminton Dunia (BWF) menyatakan dalam setiap kompetisi mandatory, kompetisi level tinggi semacam Superseries Premier, setiap atlet andalan dunia harus hadir di media center dan memberi keterangan pers secara resmi. Jika ini tidak dilakukan, pemain tersebut terancam mendapatkan sanksi dari BWF. Adapun bentuk sanksi yang diberikan berpa denda $250 hingga $3000 menurut peraturan BWF.