Daniel Ricciardo telah menegaskan bahwa dirinya akan tetap menyelesaikan tugasnya musim dengan Red Bull hingga akhir musim setelah mengeluarkan komentar kontroversialnya di balapan GP Meksiko.
Pembalap Formula 1 berusia 29 tahun itu gagal menyelesaikan balapannya di Meksiko sambil mendeskripsikan Red Bull sebagai tim yang dikutuk.
Ricciardo belum nail di podium sejak menang di Monaco pada Mei dan telah mengalami nasib sial akhir-akhir ini. Dia telah menderita DNF back-to-back, dan empat setelah liburan musim panas.
Kegagalan kopling Meksiko-nya mungkin yang paling membuat frustrasi, ia telah menempatkan RB14-nya di tiang dan tampak baik ditempatkan untuk finish kedua di belakang rekan setimnya Max Verstappen.
“Saya akan membiarkan [Pierre] Gasly mengemudikan mobil. Saya sudah selesai dengan itu. Saya akan melakukan dua balapan terakhir. Itulah yang saya maksud. Saya bukan membicarakan tentang kehidupan lain!” kata Ricciardo.
Ricciardo saat ini menempati posisi ke-6 dengan perolehan 146 poin di klasemen sementara F1. Ia sendiri bakal meninggalkan Red Bull dan hijrah ke tim Renault.
Seri balapan F1 saat ini tersisa dua balapan lagi di Brasil dan Abu Dhabi. Akan tetapi pembalap berusia 29 tahun itu tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugas akhirnya bersama Red Bull.
“Ini adalah posisi tertinggi dan terendah tahun ini, jelas lebih rendah, jadi sudah membuat frustrasi. Tapi saya berhutang pada diri saya sendiri dan semua orang yang bekerja untuk melepaskan dua celah lagi sebelum kita saling berpisah.” kata Ricciardo.
“Saya tetap akan berada di Brasil dan Abu dhabi. Saya hanya butuh beberapa hari libur. Rasanya enak setelah hal itu berakhir.” tambah Ricciarddo.
Daniel Ricciardo segerga tinggalkan Red Bull di akhir musim 2018. (Sumber:www.wheel24.co.za)
Secara terpisah, bos Red Bull Christian Horner mengaku ia bisa memahami dan menerima komentar kontroversial yang sempat dikelurkan oleh Ricciardo usai balapan di Meksiko.
Horner juga telah meminta maaf kepada pembalap Australia tersebut setelah ia menarik diri di Meksiko akibat masalah kopling yang dialami pada mobil.
“Dia baru saja mengalami sore yang sangat membuat frustrasi. Anda bisa memahami emosinya yang sangat tinggi.” kata Horner.
“Ini bukan hanya untuk dia, tetapi untuk seluruh tim karena kami melihat potensi penyelesaian satu-dua yang memiliki nilai besar bagi kami. Anda bisa memahami kekesalannya dan berharap bahwa awan gelap ini yang mengikutinya di sekitar lift untuk dua balapan terakhir.” tambah Horner.