Bekas pembalap Red Bull Racing Team yang sedang naik daun Daniil Kvyat telah mendapatkan kesempatan lain untuk memperbaiki karirnya di Formula 1.
Setelah mendapat tempat duduk yang diambil oleh Max Verstappen dan Pierre Gasly, Kvyat terpaksa melihat ke luar Red Bull untuk mendapatkan kesempatan balapan sekali lagi di ajang balap mobil bergengsi dunia.
Perundingan yang gagal dengan Williams membuat pembalap asal Rusia itu tanpa memiliki banyak pilihan, namun seperti yang diumumkan Ferrari pada hari Rabu (3/1), Kvyat akan bergabung dengan kru Maranello sebagai pembalap pengembangan musim 2018.
Pembalap berusia 23 tahun itu akan menjadi pengganti berpengalaman di Ferrari jika Vettel atau Raikkonen tidak dapat balapan pada tahun ini dengan prestasi 72 balapan Formula 1 yang dimulai dengan namanya telah membuat debutnya kembali pada tahun 2014.
Kvyat menjadi pengganti Vettel di Red Bull ketika juara empat kali itu beralih ke Ferrari pada tahun 2015 dan dia sempat memiliki dua podium untuk namanya.
Menanggapi pertanyaan dari media tentang apa sebenarnya yang akan dilakukan Kvyat dalam peran pembalap pengembangan, Ferrari menyatakan bahwa ia akan banyak berurusan dengan simulator.
“Peran sebagai pembalap pengembangan, seperti yang tercantum dalam catatan yang dikeluarkan oleh tim, biasanya terkait dengan pekerjaan di simulator. Aktivitas jalur utama sudah ditutup oleh pengemudi kami yang lain.” demikian pernyataan dari Ferrari.
Sebastian Vettel (kiri) tampak sedang berdiskusi dengan Daniil Kvyat beberapa waktu lalu. (Sumber:www.dailymirror.co.uk)
Meskipun Ferrari tidak memerinci peran spesifik Kvyat, kemungkinan ia akan berpartisipasi dalam simulator dan juga beberapa pengujian. Setelah berlomba di Formula 1 sejak 2014, pilot jet darat itu bisa menjadi penyumbang yang berguna untuk usaha Ferrari di tahun ini.
Kvyat awalnya dipanggil ke Red Bull sebagai pengganti Sebastian Vettel yang tergabung dalam Ferrari. Dia tampil bagus di musim 2015, mengalahkan rekan setimnya Daniel Ricciardo di klasemen sementara dan meramalkan apa yang tampaknya menjadi masa depan yang sukses dengan tim yang berbasis di Milton Keynes.
Namun, hanya empat balapan ke dalam kalender 2016, dia diturunkan ke Scuderia Toro Rosso dengan Max Verstappen yang sukses mengambil tempat di Red Bull.
Dengan julukan “Torpedo,” Kvyat menderita sejumlah cedera melalui kecelakaan dan insiden dengan pembalap lain di trek.