Bek Liverpool, Dejan Lovren, menyebut jika Raphael Varane jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Sergio Ramos. Tapi, yang mendapatkan pengakuan lebih baik kini justru yang sebaliknya yakni Sergio Ramos.
Raphael Varane dan Sergio Ramos bermain di klub yang sama yakni Real Madrid. Keduanya selama ini menjadi partner yang tangguh di lini belakang Madrid. Duet Varane dan Sergio Ramos menjadi kunci sukses Madrid juara Liga Champions tiga musim terakhir. Di final musim lalu, Los Blancos kalahkan Liverpool.
Jika harus memilih salah satu, maka Lovren akan lebih memilih Varane sebagai pemain yang lebih bagus. Bek asal Kroasia, yang pernah mengklaim dirinya bek terbaik dunia ini, menilai jika Varane layak untuk dapat pengakuan lebih.
Sebab, Varane sudah meraih banyak hal dan jadi pemain yang penting untuk Real Madrid dan timnas Prancis. Meskipun secara usia lebih muda dibanding Sergio Ramos, Varane dinilai bermain jauh lebih baik.
Salah satu tolak ukur yang dipakai oleh Dejan Lovren untuk menyebut Raphael Varane lebih baik adalah capaian di Piala Dunia 2018 lalu. Varane mampu membawa Prancis juara Piala Dunia 2018, setelah mengalahkan Kroasia di laga final, negara yang dibela bek tengah Liverpool tersebut.
“Saya menyukai Varane. Dia layak mendapat penghargaan lebih besar, tapi dia tidak mendapatkan sepantasnya. Sergio Ramos yang mendapatkannya, tapi saya tidak sepakat dengan hal tersebut,” ucap Lovren dikutip dari Copa 90.
“Itu sudah jelas (Varane lebih baik), entah pada tahu ini atau pada tahun sebelumnya. Varane telah memenangkan Liga Champions dan dia menjadi juara Piala Dunia. Jadi, dia harus menjadi bek terbaik,” ujar penggawa Liverpool tersebut.
Dejan Lovren pun merasa cukup kesan dengan perbedaan sikap publik padanya dan Sergio Ramos. Ketika Lovren membuat kesalahan, publik akan langsung menyerangnya. Tapi, hal tersebut tidak pernah terjadi saat yang melakukan blunder adalah Sergio Ramos.
“Jika Anda melihat Sergio Ramos, dia melakukan blunder lebih banyak dibanding saya. Tapi, dia bermain di Real Madrid dan beberapa musim lalu ada Cristiano Ronaldo, Anda masih menang 5-1 atau 5-2, jadi blundernya akan tertutup,” terang Lovren.