Ikon tinju kelas berat Amerika Serikat Deontay Wilder akhirnya meminta maaf atas ucapan kontroversinya yang membuat dunia tinju semakin resah.
Juara WBC itu sempat berbicara dalam sebuah wawancara dengan radio Amerika beberapa waktu lalu. Pada saat itu, Wilder mengatakan bahwa dirinya barharap untuk memiliki lawan yang bisa tewas ditangannya ketika bertarung di dalam ring pada suatu hari nanti.
“Saya menginginkan satu mayat dalam rekor saya. Saya menginginkan satu. Saya benar-benar akan melakukannya,” kata Wilder.
“Ini adalah ‘Bronze Bomber. Dia menginginkannya. Saya selalu mengatakan kepada orang-orang bahwa ketika saya di ring maka saya adalah ‘Bronze Bomber’ dan bersamaan itu, itu sangat gila, saya tidak terlalu peduli.
“Segala sesuatu tentang saya telah berubah. Saya tidak gugup. Saya tidak takut. Saya tidak mendapatkan lawan tidak serius. Saya tidak punya perasaan terhadap lawan lain dalam pertarungan.” Sambung Wilder.
Pada tahun 2016 yang lalu, Wilder telah memukul KO lawannya Artur Szpilka secara brutal di dalam ring. Dia mengklaim bahwa pada waktu itu lawannya hampir tidak bisa bernapas lagi.
“Kekuatan yang saya miliki, mudah untuk dilakukan. Saya rasa saya mempunyai satu kesempatan waktu bersama Szpilka karena dia tidak bernapas ketika dia jatuh ke atas kanvas. Seseorang akan pergi saya pikir.” kata Wilder.
Deontay Wilder mengaku dia hampir membuat Artur Szpilka tewas di atas ring pada pertarungan tahun 2016 lalu. (Sumber:www.sport.se.pl)
Di lain sisi, pada akhir pekan lalu, Presiden Dewan Tinju Dunia Mauricio Sulaiman siap untuk mengadakan penyelidikan atas ucapan yang telah dilontarkan oleh juara Wilder saat dalam sebuah wawancara dengan radio Amerika.
Sulaiman mengaku baha dia kecewa atas ucapan yang telah disampaikan oleh juara WBC tersebut, dan dia mengatakan kasus itu akan dirujuk ke komite disiplin organisasi.
Meski demikian, Sulaiman telah menerima permohonan maaf dari petinju yang baru saja mengalahkan Luis Ortiz pada awal Maret lalu.
“Ini merupakan laporan serius yang tidak bisa dibiarkan tanpa pengawasan dan jika benar it akan bertentangan dengan kode etik tinju versi WBC. Ini tidak dapat diterima dan komite disiplin WBC akan memeriksa masalah rumit ini.” kata Sulaiman.
“Ketika saya mengatakan, ‘jika saya melakukan ini ibu saya akan membunuh saya’, tentu saja dia tidak akan membunuh saya, tetapi itu hanyalah pernyataan.
“Deontay sangat menyesal tentang semua ini yang telah terjadi dan bagaimana itu dibawa dan dia akan segera diambil tindakan tentang hal itu.” tambah Sulaiman.