Seri balapan terakhir MotoGP 2016 di Valencia bakal jadi penampilan terakhir bagi Jorge Lorenzo bersama tim Yamaha. Pebalap Spanyol itu telah memutuskan untuk hijrah ke Ducati musim 2017 dan mengakhiri kebersamaan sembilan tahun bersama Yamaha.
Lorenzo sudah menyebut bahwa balapan di Valencia, 13 November, mendatang bakal jadi balapan yang emosional baginya.
Selama sembilan tahun bersama Yamaha, Lorenzo sudah menyabet tiga kali gelar juara dunia MotoGP, yakni 2010, 2012 dan 2015. Dari total 155 kali start, ia mencatatkan 43 kemenangan dan 106 kali podium dari 38 kali pole position.
Meninggalkan tim yang sudah memberikan banyak perubahan dalam hidupnya praktis bukan hal mudah buat Lorenzo. Tapi, Yamaha tetap memberikan keleluasaan jika suatu hari nanti Lorenzo ingin kembali menunggangi kuda besi YZR M1.
Direktur MotoGP Yamaha, Lin Jarvis mengatakan, pihaknya masih akan menungu Lorenzo ‘pulang’ suatu hari nanti. Hal yang sama ketika Rossi memilih hijrah sejenak ke Ducati pada musim 2011 dan 2012 lalu dan memutuskan kembali lagi ke Yamaha pada 2013.
“Saya tidak melihat alasan pintu kami harus tertutup untuk Lorenzo di masa depan,” kata Jarvis beberapa waktu lalu.
“Kami sudah bersama selama delapan tahun. Salah satu kekuatan kami adalah, kami mampu menjaga hubungan dengan mantan pebalap kami. Jadi, saya tidak akan ragu mengatakan bahwa Lorenzo akan kami terima kembali ke Yamaha suatu hari nanti,” tegasnya.
Spekulasi terkait alasan kepindahan Lorenzo ke Ducati pun bertebaran. Beberapa menyebut lantaran ia tak kuat menahan tekanan atas keberadaan rekan satu timnya, Valentino Rossi, yang punya pamor lebih. Selalu dinomor-duakan selama sembilan tahun pun membuatnya gerah.
Kesetiaan Lorenzo di Yamaha kembali diuji ketika Rossi lebih dulu disodorkan perpanjangan kontrak akhir musim lalu. Padahal, ia adalah pebalap yang membawa Yamaha kembali meraih gelar juara dunia setelah di dua musim sebelumnya kecurian oleh Honda melalui pebalap muda, Marc Marquez.
Lorenzo sendiri mengawali dunia balap pada 2002 saat ia turun di kelas 125 cc. Tampil 46 kali bersama Tim Derbi selama dua tahun, ia empat kali meraih kemenangan dan total sembilan podium.
Pada 2005, pebalap 29 tahun itu dilirik tim yang berbasis di Jepang, Honda, untuk naik kelas ke 250 cc. Tak juara di musim pertamanya, Lorenzo kemudian hengkang ke Aprilia dan menasbihkan diri sebagai yang terbaik di musim keduanya di 250 cc.
Selain itu, dari 48 kali start, Lorenzo meraih 17 kemenangan dan 29 kali podium. Hasil itu membuatnya kembali dilirik tim pabrikan asal Jepang lainnya, Yamaha untuk tampil di kelas premier balapan motor dunia.
Musim ini, Lorenzo hampir dapat dipastikan finis ketiga di klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2016. Lewat 28 poin selisihnya dengan Rossi yang berada di posisi kedua serta 25 poin tersisa di akhir pekan ini, sulit buat Lorenzo untuk bisa menyalip Rossi di detik terakhir.
Sumber foto: telegraph.co.uk