Jelang bentorkan mereka pada 18 September di T-Mobile Arena, Las Vegas, Genaddy Golovkin dan lawan tangguhnya Canelo Alvarez telah mendapat penilaian yang berbeda-beda dari para pengamat tinju dan para penggemar.
Golovkin telah menjadi petinju yang sepurna usai memenangkan pertandingan terakhirnya dengan keputusan suara bulat melawan Daniel Jacobs pada 18 Maret lalu di Madison Aquare Garden.
Petinju asal Kazakhstan itu telah mempertahankan gelar juaranya 18 kali berturut-turut sejak ia dinobatkan sebagai juara WBA pada tahun 2010 lalu.
Pertemuan dengan Canelo akan menjadi pertandingan yang sulit baginya dan beberapa pihak mengatakan usia mulai menjadi faktor bagi Golovkin, yang merupakan juara tinju terlama saat ini.
Selama di kamp pelatihan, Golovkin menjawab pertanyaan saat ditanya pertandingan Alvarez yang begitu mudah menundukkan Julio Cesar Chavez.
“Saya bukan Julio Cesar Chavez Jr, bukan Canelo dan bukan Danny Jacobs. Tidak ada yang selamat selama bertinju dengan saya.” kata Golovkin dengan sesumbar.
“Tinju adalah bisnis. Jika saya terlihat hebat melawan Jocobs, jika saya menjatuhkannya, saya tidak akan bertarung dengan Canelo sekarang.”
“Jacobs adalah petinju yang sangat baik dan memberi saya pengalaman belajar dengan baik melalui 12 ronde. Saya belum pernah melakukan itu sebelumnya. Saya merasa luar biasa bermain selama 12 ronde untuk pertama kalinya. Jacobs memberi semua masalah.” tambah Golovkin.
Penampilan Golovkin melawan Jacobs yang lalu juga mendapat reaksi sangat mencengangkan dari pelatih Abel Sanchez. Dia mengatakan kedua petinju merupakan petinju terbaik saat ini.
“Danny Jacobs adalah petinju kelas menengah kedua terbaik saat ini. Pertarungan kedua petinju di divisi kelas menengah terbilang sulit.” kata Sanchez.
“Siapa yang tahu betapa beratnya Jacobs dalam pertarungan itu? Namun meski dengan keunggulan itu Gennady bisa menang, dimana ia memiliki keunngulan di berat badannya.” tambah Sanchez.
Danny Jacobs (kanan) saat bertarung dengan Gennady Golovkin. (Sumber:www.fightland.vice.com)
Sementara itu, pada tanggal 6 Mei lalu, Alvarez sukses memenangkan pertarungannya dengan bekas juara kelas menengah Julio Cesar Chavez melalui keputusan suara bulat. Meski demikian, petinju asal Meksiko tersebut diprediksikan akan mendapat tantangan keras kali ini.