Sabtu ini, stadion Wembley untuk pertama kalinya akan melangsungkan laga North London Derby antara Tottenham Hotspurs dan Arsenal dalam lanjutan ajang Liga Primer Inggris musim 2017/2018.
Spurs sementara duduk 1 peringkat diatas Arsenal yang masih berkutat di posisi ke-6 sementara hingga pekan ke-26 kemarin. Meski demikian, Arsenal hanya terpaut 4 poin dari Spurs di posisi ke-5 dan 6 angka dengan Liverpool di posisi ke-3. Kemenangan atas rival sekota mereka akan membawa asa Arsenal untuk kembali ke jalur 4 besar terbuka lebar dengan menyisakan 11 pekan tersisa musim ini.
Seperti yang kita ketahui, kedatangan para pemain baru seperti Aubameyang dan Mkhitaryan di kubu Arsenal, serta Lucas Moura di sisi Spurs membawa kepercayaan diri tersendiri bagi masing-masing pihak menjelang laga krusial tersebut. Diperpanjangnya kontrak Mesut Ozil juga menjadi pecutan semangat tersendiri bagi Arsenal yang pada akhirnya mampu mempertahankan pemain terbaik mereka tersebut.
Yang menarik, Wenger kini terlihat mulai mengkhianati pakem yang selama ini Ia tanam semenjak jaman The Invincibles berakhir. Wenger kini tidak lagi memiliki tangan emas untuk memupuk bakat para pemain muda Arsenal dalam kurang lebih 10 tahun terakhir. Dari 16 nama pemain muda yang Ia latih, praktis hanya ada nama Aaron Ramsey, Jack Wilshere, serta yang terbaru dan belum berlangsung lama, Granit Xhaka sajalah yang berhasil terus mengisi jajaran pemain utama The Gunners. Theo Walcott dan Oxlade Chamberlain tidak pernah meyakinkan dan selalu bolak-balik menghangatkan ruang perawatan maupun bangku cadangan. Coquelin, Chambers, Gibbs, Carl Jenkinson, hingga Rob Holding pun kini menjadi bagian dari mereka yang dianggap gagal bersinar bersama Wenger.
Hal ini berbanding terbalik dengan Spurs yang sepertinya tengah menapaki jalan yang sama dengan Arsenal kurang lebih 10 tahun silam. Kini Spurs memiliki penyerang terbaik di Liga Inggris dalam diri Harry Kane, serta dihuni oleh jejeran para pemain muda potensial seperti Dele Alli, Harry Winks, Eric Dier, serta Son Heung Min. Bahkan mereka juga mengalami transisi pindah stadion seperti apa yang Wenger canangkan bersama Arsenal kala pindah ke Emirates Stadium. Spurs pun kini selalu jadi salah satu pesaing kuat dalam perebutan gelar Liga Inggris setiap musimnya. Pochettino pun dinilai memiliki kemiripan dengan Wenger dalam segi kepelatihan dan metode penerapan jual beli pemain di bursa transfer.
Meski banyak yang berujar bahwa Spurs harus berhati-hati agar tidak mengalami paceklik prestasi seperti Arsenal selama 9 tahun lamanya, yang mengerikan adalah kemungkinan jika Spurs berhasil mendapatkan hasil yang lebih baik dari Arsenal. Lebih parahnya lagi, andai berhasil, jalur yang dilalui Spurs merupakan blueprint ideal yang diimpikan Arsene Wenger.
Kini Wenger sendiri memboyong duo Auba dan Miki yang keduanya telah berusia 28 tahun ke atas. Ozil yang menjadi tulang punggung tim pun akan memasuki usia 30 tahun Oktober mendatang. Belum lagi baris pertahanan Arsenal yang juga mulai rentan dan belum mampu ditambal dengan baik oleh bala bantuan muda seperti Bellerin, Mustafi, dan juga Kolasinac.
Entah apa yang akan menunggu Arsenal dan Spurs dalam laga derby mendatang. Satu yang bisa kita pastikan, jika Spurs berhasil memukul Arsenal secara telak dalam laga di Wembley nanti, maka Wenger benar-benar harus berdoa agar setidaknya Spurs mengalami paceklik gelar yang lebih lama dari rentang waktu 9 tahun semenjak berdirinya stadion baru mereka.
Ingat, laga dipastikan berjalan seru mengingat rekor impresif kedua kesebelasan jika berlaga di stadion kebanggaan tim nasional Inggris tersebut.