Dillian Whyte, petinju kelas berat asal Inggris, berharap bisa kembali naik ring setelah menjalani skorsing oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA).
Sejatinya big match antara Anthony Joshua vs Dillian Whyte akan berlangsung pada Minggu (13/8/23) mulai pagi WIB di London, Inggris.
Namun sayangnya duel tinju tersebut terpaksa dibatalkan karena Voluntary Anti-Doping Association (VADA) menemukan adanya zat terlarang pada Whyte.
VADA sendiri telah merekomendasikan skorsing selama dua tahun untuk tidak bertinju terhadap Whyte.
Whyte telah mengajukan banding atas skorsing tersebut dan kasusnya masih dalam proses. Dia berharap bisa memenangkan bandingnya dan kembali naik ring pada tahun 2024.
“Saya berharap bisa kembali naik ring pada tahun depan,” kata Whyte dalam sebuah wawancara.
“Saya telah menjalani hukuman saya dan saya siap untuk kembali ke ring dalam waktu dekat.” tambah Whyte.
Whyte mengatakan bahwa dia telah belajar dari kesalahannya. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah menggunakan obat-obatan terlarang lagi.
“Saya telah belajar dari kesalahan saya dan saya tidak akan pernah melakukan itu hal lagi,” kata Whyte.
“Saya ingin membersihkan nama saya dan kembali ke ring untuk menunjukkan kepada dunia bahwa saya adalah salah satu petinju kelas berat terbaik di dunia.” imbuhnya.
Jika Whyte memenangkan bandingnya, maka dia akan memiliki kesempatan untuk menantang Joshua untuk laga rematch kelas berat.
Apa Dampak Skorsing Terhadap Karier Whyte
Skorsing tersebut berdampak besar terhadap karier Whyte. Dia kehilangan kesempatan untuk menantang Joshua untuk memperebutkan gelar juara kelas berat WBC.
Whyte juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kontrak besar dengan promotor tinju. Dia harus menunggu hingga skorsingnya berakhir untuk kembali mendapatkan kontrak besar.
Namun, Whyte mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan skorsing tersebut menghentikannya. Dia bertekad untuk kembali ke ring dan menjadi juara kelas berat.
“Saya tidak akan membiarkan skorsing ini menghentikan saya. Saya akan kembali lebih kuat dari sebelumnya.” kata Whyte.