Dillian Whyte mengungkapkan bahwa dirinya masih menunggu jawaban dari lawan potensialnya Kubrat Pulev untuk bertarung di kelas berat versi IBF.
Petinju kelahiran Jamaika tersebut telah mengalami frustasi menunggu jawaban dari lawan berikutnya, karena negosiasi berlarut-larut antara kedua kubu.
Namun, Whyte beranggapan bahwa Pulev hanya membuang-buang waktu karena kesepakatan belum bisa tercapai untuk eliminasi lawan akhir di peringkat IBF.
“Pulev tidak ingin bertarung. Dia mendapat posisi ini untuk melawan mandatori, atau masuk ke eliminator ini dan tidak ingin bertarung,” kata Whyte.
“Saya rasa dia mengharap itu, saya katakan saya akan melawan (Luis) Ortiz, dan kemudian dia bisa melawan (Alexander) Dimitrenko, yang merupakan lawan berikutnya.
“Dia hanya membuang-buang waktu, itu adalah pertarungan langsung, pemenang mendapat celah di pertarungan berikutya. Saya siap bertarung, dia bilang dia siap untuk bertarung.
“Dia bilang saya lawan yang sempurna untuknya. Yah untuk beberapa alasan, dia dan promotor Kalle (Sauerland) butuh waktu lama.” tambah Whyte.
Sejatinya tanggal 28 Juli telah dicadangkan sebagai waktu pelaksanaa pertarungan di O2 Arena, tetapi Whyte dengan kesal mempertanyakan apakah Pulev lebih suka menghadapi lawan alternatif dalam peringkat IBF atau tidak.
Dillian Whyte (kanan) sukses mempertahankan sabuk WBC-nya saat bertarung dengan petinju Asal Australia Lucas Browne, pada bulan Maret lalu. (Sumber:www.thesportsman.com
Whyte sukses mempertahankan sabuk WBC miliknya ketika memukul KO Lucas Browne, di O2 Arena, London, Inggris, pada bulan Maret lalu. Atas kemenangan ini petinju berusia 30 tahun tersebut telah menambah rekor pertandingannya menjadi 23-1 dengan 17 kemenangan KO.
Usai kemenangan atas Browne, Whyte sempat menantang Deontay Wilder, petinju kelas berat asal Amerika Serikat yang juga sukses menang secara KO atas Luis Ortiz, pada bulan Maret lalu.
Selain itu, The Body Snatcher yang merupakan julukan Whyte juga menyatakan siap bertarung dengan petinju mana pun di dunia ini.
“Saya benci tinju kelas berat. Penuh dengan pengecut. Yah, tawaran pertandingan datang pada Kamis (24/5) ini, jadi bagaimanapun juga,” kata Whyte.
“Kita akan tahu dalam beberapa hari ke depan apa yang terjadi, atau apakah Pulev petinju sejati untuk bertarung atau tidak. Mudah-mudahan kami bisa mencapai kesepakatan, dan mengaturnya, dan menyelesaikannya, karena tanggalnya sudah ditulis, 28 Juli.” tambah Whyte.
Whyte berharap kemenangan atas Pulev dapat membuat rematch dengan Anthony Joshua, yang memegang sabuk IBF, bersama dengan gelar WBA dan WBO-nya.