Yang namanya disalip itu pasti tidak enak. Baik dalam hubungan ataupun dalam raihan penghargaan, pihak yang merasa disalip pastinya jadi pihak yang dirugikan. Bagaimana tidak? Biasanya mereka yang disalip itu lebih diunggulkan dan seharusnya meraih akhir yang indah.
Setelah beberapa pemain terbaik yang seharusnya meraih gelar individu Balon d’Or seperti Sneijder dan Ribery disalip duo Messi-Ronaldo, baru saja pelatih Bayern, Hansi Flick mengalami nasib serupa. Di ajang FIFA’s Best, Flick diunggulkan menjadi pelatih terbaik dunia tahun ini. Bagaimana tidak? Flick mampu meraih treble winners dengan berbagai rekor apik. Padahal Ia baru menjadi nahkoda Bayern saat tim limbung dibawah asuhan Niko Kovac. Saat menjuarai Liga Champions, Flick menyapu bersih seluruh partai dengan kemenangan dan mencatatkan rekor 15 kemenangan beruntun dan dua kali kalah di ajang Bundesliga.
Bielsa dan Klopp menjadi dua pesaing Flick yang hanya bermodalkan juara Liga di divisi utama dan satu Liga Inggris. Gaya bermain Bielsa dan Klopp tak ubahnya lebih populer di mata para pecinta sepakbola dunia yang memang lebih menggemari Liga Inggris di masa kini. Bagaimana tidak? Masa peraih 5 gelar juara bisa kalah dengan pelatih yang hanya melepas dahaga gelar selama 30 tahun lamanya? Liverpool memang luar biasa tapi di akhir musim mereka tak memecahkan rekor berarti. Mereka tetap kalah dan akhirnya gagal mecapai 100 poin. Begitu pun Bielsa. Membawa Leeds kembali ke divisi utama setelah 16 tahun? Saya rasa Flick hanya mengapresiasi Bielsa karena nama besar sang pelatih.
Disalip memang menyebalkan. Jadi tak perlu berkecil hati buat kalian para jomblo gila bola jika merasa disalip. Flick yang sudah memenangkan semuanya saja bisa disalip, apalagi kalian.