Tombol G di kompetitif Dota 2 menjadi salah satu tombol sakti. Ketika diketik dua kali menjadi GG itu tandanya adalah game selesai dan mengakui kemenangan lama. Tetapi ada satu kisah menarik mengenai GG dimana BOOM ID ketik GG terlalu cepat di Bucharest Minor 2019.
Tepatnya pada game pertama antara BOOM ID ketika melawan Team Team di lower bracket. Pertarungan antar kedua tim berlangsung sangat ketat bahkan BOOM ID dianggap sedikit lebih unggul.
Namun pada menit ke-49, salah satu pemain BOOM ID, Dreamocel, mengetik GG sehingga TeamTeam berhasil menang. Yang menarik adalah di saat tersebut sebenarnya creep dari BOOM ID sedang menyerang throne TeamTeam hingga sisa seperempat, sementara para pemain TeamTeam menggerogoti throne BOOM ID dengan damage yang sangat deras.
Seketika kejadian itu langsung menjadi sorotan karena BOOM ID dianggap harusnya tidak mengetik GG dan percaya creep mampu menghabisi throne TeamTeam lebih dahulu.
Tetapi karena GG sudah dikeluarkan oleh pemain BOOM ID maka TeamTeam menang game pertama dan berbagai teori langsung hadir menyoroti kejadian tersebut.
Yang paling ramai adalah penilaian bahwa BOOM ID akan menang dengan kekuatan dari creep. Bahkan penilaian ini juga disampaikan secara tersirat maupun tertulis oleh netizen.
Bahkan video pembahasan creep BOOM ID sampai trending dan terus dikupas yang berujung pada keputusan BOOM ID adalah salah karena mereka sebenarnya akan menang.
Tetapi ada juga yang berteori bahwa salah satu pemain TeamTeam punya cukup waktu untuk melakukan teleport ke markas untuk membersihkan creep sehingga throne mereka tidak hancur dan pemain TeamTeam lainnya tetap menghabisi throne BOOM ID.
Menanggapi hal tersebut, manajer BOOM ID, Marzarian Sahita, memiliki pendapat tersendiri mengenai terjadinya ketikan GG. “Jadi itu bener2 terjadi karna intensitas permainan yang tinggi” kata pria yang kerap disapa Owljan ini.
“Hanya opini pribadi saja. Tapi ya sepertinya semua paham kalau momen itu adalah momen-momen dimana senua orang berusaha untuk melakukan pertahanan, beberapa juga sempet buyback” jelasnya Owljan.
“Yah sudah bisa dipastikan alasannya karna memang gak ada yang sadar kalau posisi creep di lane atas sudah masuk” lanjutnya.
Well, yang sudah terjadi jelas tidak bisa diulang kembali. Namun kejadian ini jelas bisa menjadi pelajaran bagi BOOM ID dan juga tentunya seluruh tim Dota 2 di Indonesia untuk waktu yang akan datang.