Kalau berbicara soal turnamen besar Dota 2, The International contohnya pasti kita sudah tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Memulai karirnya 2011 silam WinteR merupakan salah satu sosok kenamaan Dota 2 dari Asia Tenggara dan kini WinteR menjadi coach BOOM.ID!
Wow tidak tanggung-tanggung memang tim dengan julukan Hungry Beast yang satu ini, mengikuti turnamen besar sekelas WESG, BOOM.ID langsung mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang, seperti apa ya sepak terjangnya setelah WinteR menjadi coach BOOM.ID?
Siapa sih yang tidak mengenal sosok pemain kelahiran 21 Agustus, 29 tahun silam ini memulai karir profesionalnya bersama tim asal malaysia yaitu Orange Esport. Pemain dengan nama asli Chan Litt Binn ini memiliki segudang prestasi yang tidak boleh dianggap remeh.
Memang sekarang dia sudah tidak seaktif dulu sebagai seorang pemain, namun jika kita menilik kembali pada tahun 2011 bersama Orange Esport, WinteR memenangkan sekali banyak gelar.
Gelar paling bergengsi pertama miliknya adalah dengan menjuarai Malaysia Invitational, mengalahkan tim asal Thailand yaitu MiTH.Trust. Orange Esport berhak atas hadiah tunai sebesar USD 5.000 atau sekitar Rp.75 juta jika kita kalikan dengan kurs yang ada sekarang.
Selain itu sepak terjang WinteR bersama Mushi dan juga YameteH tidak berhenti sampai disitu saja, Mereka juga lolos hingga keputaran final atau main event dari The International 2012, walau harus tumbang di tangan EHOME dengan skor tipis 1:0.
WinteR dan kawan kawan harus puas pada urutan ke 7-8 dan membawa pulang hadiah sebesar USD.25.000 atau setara dengan Rp.375 juta jika kita kalikan dengan kurs yang ada sekarang.
Konsistensi pemain asal Malaysia ini terus berlanjut, dengan memenangkan WCG Asian Championships serta Alienware Battleground pada tahun yang sama yaitu 2012.
memasuki tahun 2013 sepak terjang WinteR bersama Orange Esport harus berakhir, namun segera setelah itu pemain yang satu ini segera menemukan rumah barunya di ABC dan berlanjut ke MUFC.
Bersama dua tim barunya ini WinteR juga kembali menyabet gelar juara, dengan ABC dia menjuarai Armageddon Dota 2 Grandslam Asia mengalahkan First Depature dengan skor tipis 2:1.
Lalu bersama MUFC dia kembali menjuarai gelar lain Netolic Pro League dan GEST season pertama. Tetapi setelah dia menjuara kedua gelar tersebut tahun-tahun suram mulai datang menghampiri.
Mulai dari pertengahan 2013 hingga satu tahun penuh di 2014, WinteR harus merasakan pahitnya puasa gelar.
Sebagai pemain dia sudah tidak perlu diragukan lagi kapasitasnya, lantas bagaimana sepak terjang dia sebagai seorang pelatih? Mengawali karir sebagai seorang pelatih Dota 2 pada 2014 silam.
Tidak tanggung-tanggung, WinteR langsung menjadi Coach dari tim juara The International 2013, yaitu Alliance.
Meski hanya bertahan selama tiga bulan saja setidaknya WinteR sanggup membuat Alliance menempati urutan 3 dan empat pada gelaran sekelas ESL One Frankfurt serta WPC 2014.
Segera setelah lepas dari Alliance, WinteR langsung di dapuk menjadi pelati dari Faceless, sebuah tim yang menurut para pemainnya adalah tim untuk bersenang-senang saja. Meski tidak mendapatkan hasil yang cukup oke, setidaknya Faceless sempat menjadi fenomena walau hanya sekejap saja.
Berhasil membuat tim sekelas OG dan juga EG kewalahan, Faceless dibawah asuhan WinteR memang perlu diwaspadai walau pada akhirnya bubar juga.
Setelah lepas dari Faceless, track record dari seorang WinteR juga ternyata tidak terlalu buruk, dia langsung membawahi Mineski sebuah tim Dota 2 berengsi dari Filipina. Walau Selama tiga bulan saja penampilan Mineski pada kala itu tidak terlalu buruk juga.
Menempati urutan keempat dari gelaran Captain Draft 4.0 kalah dari Secret pada waktu itu. Mineski asuhan WinteR juga sempat membuat Natus Vincere sedikit kewalahan hingga bermain tiga game dari best of three series pada gelaran ESL One Genting.