Pasca kalahkan Team Secret di semifinal lower bracket ESL One Germany 2020, kegemilangan Liquid belum berhenti. Terakhir merasakan final bulan Mei lalu, Liquid menumbangkan Natus Vincere dengan skor 3-1.
Kedua tim tampil cukup cemerlang di babak playoff. Liquid misalnya, mengalahkan Nigma, Vikin.gg, Team Secret dan balas dendam pada Mudgolems yang sudah lengserkan mereka ke lower bracket. Jalan Na’vi lebih mudah karena terus bertahan di upper bracket, sayangnya mereka terkejut oleh ledakan performa Liquid.
Liquid mencuri poin di game pertama dan kedua dengan durasi setengah jam untuk masing-masing match. Preferensi Micke dan kawan-kawan mengamankan hero dengan sustain laning yang baik berbuah manis untuk mengendalikan tempo pertandingan.
Sebut saja trio Viper, IO dan Slardar pada game pertama yang sangat kuat tapi sulit dilawan balik oleh Na’vi tanpa mengorbankan banyak skill penting dan sekutu tumbang. Lanjut di match dua, Drow Strat yang digunakan Na’vi mental tak berdampak oleh duet Sven-Oracle. Belum lagi potensi fight tinggi dari Storm Spirit plus Enigma yang sudah terbukti berperan besar di laga melawan Secret kemarin.
Baru pada match ketiga, Na’vi menyerang balik. Rotasi global Nature Prophet dipadukan dengan crowd control dari Mars dan Disruptor melemahkan kemampuan perang dari Liquid. Kehadiran dua hero tadi juga menyulitkan inisiasi maupun upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Batrider dan IO dari Liquid.
ESL DOTA 2 : “THAT’S GG! @TeamLiquid are your #ESLOne Germany 2020 Online CHAMPIONS! Congratulations to them and GG to @natusvincere for a superb performance! “
Untungnya, kekalahan tersebut tak membuat Insania dan kawan-kawan terpukul. Mereka langsung reset dan mengakhiri final ESL One Germany dengan amukan Juggernaut Micke, menyarangkan 11 kill dari total 30 kill. Insania sebagai kapten tim juga dinobatkan sebagai MVP turnamen.
ESL One Germany jadi trofi perdana Liquid semenjak skuad bekas tim Alliance ini pindah jersey. Mereka berhak membawa pulang $150.000 USD atau sekitar 2,2 miliar Rupiah. Selamat untuk tim Liquid, apakah mereka mampu meneruskan performa gemilang ini di turnamen selanjutnya?