Tanpa Miracle- pun Team Liquid puncaki klasmen grup C Chongqing Major dengan raihan dua kali kemenangan secara berturut-turut, pada fase grup. Namun pada main event, Liquid kalah dari Secret, telak 2-0. Jadi pertanyaannya, butuh atau tidak Liquid dengan sosok seorang Miracle-?
Tidak adanya nama Miracle- dalam squad Team Liquid untuk gelaran Chongqing Major sempat membuat heboh, apa yang sebenarnya terjadi? Sempat membuat kejutan dengan clean streak di group stage, tapi Puppey cs ternyata terlalu kuat, Liquid kalah dari Secret dan turun ke lower bracket.
Tidak hadirnya Miracle- di gelaran ini menimbulkan banyak sekali asumsi, mulai dari Miracle- yang sudah tidak srek bersama Liquid, hingga Miracle- terkena konspirasi banned oleh pemerintahan China.
Namun satu yang pasti Miracle- tidak bisa hadir bersama Team Liquid karena punya masalah pribadi yang mengharuskan untuk segera diselesaikan.
Perjalanan Team Liquid pada gelaran ini di group stage nampak begitu mulus, menyapu bersih semua match yang ada dan lolos sebagai top seed dari grup C adalah langkah awal yang baik.
Tidak sedikit yang meragukan squad dadakan dari Team Liquid pada gelaran ini, nyatanya Shadow mantan pemain Wings Dota 2 ini sanggup mengisi kekosongan yang Miracle- tinggalkan.
Tapi tetap tidak ada gading yang tidak retak, kemampuan seorang Shadow sebagai pengganti dari sang Miracle- sepenuh nya diuji pada saat match mereka di upper bracket main event, menghadapi unggulan juara musim ini, yaitu Secret.
Mengingat sangat jarang pemain China yang bisa berbahasa inggris, mungkin bahasa menjadi kendala utama dari kekalahan 2-0 Team Liquid atas Secret. Mungkin juga alasan lain yaitu kekompakan serta perbedaan gaya draft yang di adopsi oleh Team Liquid dengan team China kebanyakan.
Banyak sekali yang menjadi faktor penghalang, berjayanya Liquid pada ajang kali ini. Kehadiran seorang Miracle- nampaknya juga menjadi pengaruh besar untuk tim dengan lambang kuda biru ini.
Karena butuh waktu yang lama untuk Team Liquid bisa menyelesaikan teka-teki pemain mana yang cocok untuk mengisi setiap posisi yang ada.
Jadi meski digantikan oleh pemain berbakat kelas dunia pun, seperti Shadow juga bukan sebuah jaminan bahwa Team Liquid dapat dengan mudah berjaya seperti tahun 2017 silam, di mana Liquid dengan cukup mudah mengalahkan Newbee di gelaran final The International.
Perjalanan Team Liquid di Chongqing Major terbilang masih jauh dan terjal, mengingat mereka harus menghadapi pemenang antara TNC vs Team Aster. Yang di atas kertas memang Team Liquid lebih kuat jika dibandingkan keduanya.
Tapi kita juga tidak boleh lupa, kalau Team Liquid tampil tidak utuh atau tidak lengkap. Mungkinkah absennya Miracle- pada gelaran ini menjadi batu sandungan untuk Team Liquid, atau justru sang kapten Kuroky bisa mengatasi hal ini?