Virtus Pro yang memiliki julukan king of major, kembali mengawali awal musim yang cukup fantastis dengan menjadi juara Kuala Lumpur Major. Partai balas dendam yang mereka usung terhadap Secret berbuah cukup manis.
Setelah sebelumnya pada semifinal upper bracket mereka harus kalah dari tim yang sama, yaitu Secret dan harus rela turun ke final lower bracket. Di mana Evil Geniuses sudah menanti setelah mengalahkan jagoan China PSG.LGD serta tim kuda hitam asal Swedia Ninja In Pyjamas.
Virtus Pro yang menghadapi juara dunia tahun 2015 asal North America ini, benar-benar bermain lepas dan menunjukan kualitas mereka sebagai king of Major. Menggunakan pick yang cukup unik pada match pertama yaitu Invoker untuk No[o]ne lalu Centaur Warrunner support untuk Rodjer.
Mereka menguasai jalannya match pertama dengan perolehan kill serta networth yang cukup jauh dan telak. Ramzes666 yang menggunakan old school carry yaitu Spectre berhasil mendapatkan 15 kill tanpa mati satukalipun. 1-0 Virtus Pro memimpin.
Lalu pada match kedua, entah apa yang dipikirkan oleh Bulba dengan memilih hero carry seperti Juggernaut yang sudah sangat sekali jarang dimainkan. Sementara itu Virtus Pro kembali memainkan winning strategy mereka dengan mengadalkan Spectre sebagai main core mereka.
2-0 Virtus Pro melaju untuk kembali menantang Secret di final dan Evil Geniuses harus puas di urutan ketiga.
Pada partai final yang di mana Secret lebih diunggulkan untuk menjadi juara, kembali harus meladeni dan menjawab tantangan dari Virtus Pro yang sebelumnya mereka hajar turun ke lower bracket.
Bukan pertandingan yang mudah bagi kedua tim, trade kill tidak jarang terjadi. Dengan mengandalkan Enigma pada match pertama Virtus Pro berhasil mengamankan satu poin penting pada partai pembuka.
Lalu pada match kedua dengan strategi yang hampir sama, mengandalkan crowd control dari blackhole Enigma, namun tidak berhasil karena Secret sudah mengantisipasi hal ini dengan menggunakan hero yang bisa menghajar backline VP seperti Weaver dan juga Treant Protector.
Secret berbalik unggul 2-1 setelah pada match ketiga Zai yang menggunakan Monkey King di hard lane berhasil mengatasi gempuran Phoenix milik Rodjer. Dengan Monkey King yang semakin sulit untuk dilawan lalu Phantom Lancer milik Nisha yang berhasil unggul, Virtus Pro harus mengakui keunggulan dari Secret.
Pada match keempat yang merupakan match penentuan bagi Secret karena hanya membutuhkan satu poin lagi, nyatanya tidak berjalan mulus sesuai dengan rencana. Outworld Devourer yang tiba-tiba kembali mendapat kepercayaan untuk mengisi mid lane VP, ternyata masih kuat dan cukup reliable.
Midone yang menggunakan salah satu signature heronya yaitu, Monkey King tidak bisa menahan gempuran Outworld Devourer milik No[o]ne. 2-2 skor dan harus melanjutkan ke babak sudden death yaitu match penentuan kelima.
Pada match kelima ini strategi yang Virtus Pro gunakan terbilang cukup riskan, yaitu menggunakan empat hero core yang di mana Tiny di korbankan untuk menjadi support posisi empat atau roamer.
Sementara itu Secret bermain dengan susunan formasi yang terbilang cukup biasa-biasa saja dengan menggunakan tiga hero core. Virtus Pro yang bermain all out dari awal hingga akhir dengan formasi empat core ini sanggup unggul jauh dari segi networth.
Tercatat pada saat game telah berakhir untuk kemenangan Virtus Pro saja, mereka memimpin dengan jumlah lebih dari 30 ribu gold. Dengan begini Virtus Pro resmi menjadi juara seri major pertama untuk musim DPC 2018-2019 dan berada di puncak kelasmen dengan perolehan 4,950.0 DPC.
Sementara itu Secret harus puas berada di urutan kedua dengan 3.000 DPC di susul oleh Evil Geniuses dan juga Ninja In Pyjamas pada urutan ketiga dan kedua.