Gelandang buruan Real Madrid, Eden Hazard, telah mengungkapkan rasa penyesalan dirinya terhadap bekas pelatihnya Jose Mourinho. Pasalnya, pemain asal Belgia tersebut gagal memberikan yang terbaik bagi klub dan sang pelatih.
Pada pertengahan musim 2015/16, Mourinho telah dipecat oleh Chelsea, beberapa bulan setelah memenangkan gelar Liga Primer. Itu dilakukan klub milik taipan asal Rusia karena bekas pelatih Real Madrid tersebut menampilkan permainan buruk.
Berbicara kepada media Belgia, Hazard menyebut Mourinho yang saat ini tengah melatih klub Manchester United, merupakan pelatih yang tidak menyenangkan ketika klub mengalami kekalahan, tetapi hal tersebut bisa berbanding terbalik jika klub meraih kemenangan.
“Jika sekarang saya ditanya siapa pelatih yang saya inginkan, maka saya akan menjawab Mourinho. Jika kami meraih hasil buruk, dia mengkritik pemain. Saya sudah bisa menerimanya, itu adalah karakternya.” kata Hazard dalam sebuah wawancara dengan HLN.
“Jika Anda menang, Mourinho adalah pelatih terbaik yang bisa Anda bayangkan. Dia bisa menjadi sahabat Anda, Anda juga bisa melakukan apapun yang Anda inginkan. Ingin libur satu hari? Dia memberi Anda dua hari. Jika segalanya berjalan lancar, Mourinho akan mempermudah segalanya.” sambung Hazard.
Hazard telah mencetak tujuh gol dalam delapan penampilan di Liga Primer sejauh ini untuk Chelsea. Ia menjadi pahlawan The Blues ketika mengalahkan Liverpool 2-1 di Piala Liga beberapa waktu lalu.
Eden Hazard telah mencetak tujuh gol dalam delapan penampilan di Liga Primer untuk Chelsea di musim 2018/19 ini. (Sumber:www.mtm.mk)
Meski kini bermain di bawah pelatih baru Maurizio Sarri, gelandang berusia 27 tahun tersebut mengatakan ia benar-benar menyesal sejak Mourinho hengkang dari Stamford Bridge di akhir tahun 2015 silam.
“Saya tidak menyesali banyak hal dalam karir saya, tetapi saya belum bisa bekerja dengan Mourinho di Chelsea lagi adalah salah satunya. Kami memiliki tim yang bisa memenangkan lebih banyak trofi. Kami hanya berakhir dalam siklus negatif.” kata Hazard lagi.
“Saya mengiriminya pesan untuk mengatakan saya menyesal dia telah pergi dan bahwa saya menyesal. Kami menikmati semua kesuksesan itu bersama, tetapi kali ini kami tidak.
“Saya merasa sedikit bersalah karena saya telah menjadi Player of the Year. Saya menjadi salah satu pemain yang paling menentukan, dan kemudian saya tampil kurang mengesankan.” tambah Hazard.