European Professional Football Leagues (EPFL), sebuah organisasi yang mewakili liga domestik eropa menolak perubahan sistem Liga Champions yang dibuat oleh UEFA.
Pada Agustus lalu, UEFA terkesan berusaha menghambat klub-klub besar eropa untuk memisahkan diri dari turnamen yang mereka gelar. Salah satunya adalah mengakomodasi kepentingan klub-klub yang terlibat. Terakhir UEFA memberikan 16 dari 32 blok babak penyisihan grup Liga Champions terhadap Liga Primer Inggris, Liga Serie A Italia, Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman. Ini artinya peluang klub-klub besar untuk maju ke Liga Champions semakin besar.
European Professional Football Leagues (EPFL) juga merencanakan untuk memberi tempat kepada pemenang kejuaraan tanpa melihat prestasi terikini yang mereka peroleh.
Akan tetapi, menurut liga-liga eropa yang lain, ini adalah penghalngan. Karena, sisa 51 anggota UEFA harus merebut tempt untuk 16 blok tersisa di babak penyisihan grup Liga Champions. Ini belum lagi temasuk bahwa tim peringkat lima hingga tujuh memiliki hak menempatkan dua klub.
Namun menurut ketua European Professional Football Leagues (EPFL) Lars-Christer Olsson saat diminta keterangannya berkata, hampir semua pihak yang terlibat di seluruh eropa menolak gagasan tersebut termasuk Inggris dan Spanyol.
“UEFA telah menggabungkan blok bangunan untuk memperoleh Liga Super Eropa sebagai hasil akhir dari prosedur perubahan konsep turnamen Liga Champions.” kata Olsson.
“Ini tidak bisa diterima. Ini merupakan sesuatu yang harus kita tetapkan untuk masa yang akan datang. Ini tidak berkaitan dengan periode Liga Champions yang dimulai dari musim 2018/2019, namun berhubungan dengan yang akan terjadi setelah periode yang saya sebutkan.”
“Namun, presiden baru UEFA, menyatakan dia akan meninjau kembali dan saya yakin kita akan dapat merubahnya dalam waktu dekat. Mereka menyediakan semua syarat bagi mewujudkan liga tertutup sendiri pada waktu-waktu yang akan datang.” tambah Olsson.
Ketua European Professional Football Leagues (EPFL), Lars-Christer Olsson mengklaim hampir semua pihak yang terlibat di seluruh eropa menolak sistem baru UEFA. (Sumber:www.sportkeeda.com)
Menurut Osllon lagi, perubahan sistem ini akan membuat sepakbola eropa akan menjadi model turnamen di Amerika Serikat, seperti NFL atau NBA. Disamping itu, Olsson juga menolak tudingan betapa organisasi pimpinannya tak memiliki daya untuk mengintervensi UEFA atau tidak mampu berkompetisi dengan klub-klub besar eropa.