Bos tim Formula One Renault F1, Eric Boullier, mangatakan tiga tahun terakhir bermitra dengan Honda merupakan bencana yang tepat untuk citra McLaren.
Boullier mengungkapkan bahwa tim perlu mencari penyuplai mesin baru untuk mengembalikan reputasi mereka dan berharap para sponsor masih mendukung mereka.
Bekas juara dunia F1 tersebut mengumumkan pekan lalu bahwa mereka mengakhiri hubungan dengan Honda dan akan memulai musim depan dengan mesin asal Prancis, Renault.
“Ketika Anda melihat tiga tahun terakhir ini merupakan bencana yang tepat bagi kami dalam hal kredibilitas dan mendapatkan sponsor baru,” kata Boullier yang dipetik dari situs resmi Formula One.
“Dalam lima tahun ke depan saya benar-benar yakin bahwa kita akan kembali ke tempat McLaren berada.
“Dan dengan kemenangan yang memantul ini, kita mendapatkan kredibilitas kita kembali dan akan membangun kembali portofolio sponsor kita. Mungkin butuh dua sampai tiga tahun.” sambung Boullier lagi.
Boullier mengatakan pemegang saham McLaren, perusahaan induk Mumtalakat Bahrain dan pengusaha kelahiran Saudi, Mansour Ojjeh, telah berani mengambil pilihan olahraga ini dan tidak berpikir untuk melukai McLaren.
“Terima kasih kepada para pemegang saham yang berabi mengambil keputusan dan tidak menyakiti McLaren. Mereka bisa saja berkata, ‘Mari kita tunggu Honda bangkit’.”
Pembalap McLaren-Honda Fernando Alonso telah mengeluh atas lambannya mesin Honda pada musim ini. (Sumber:www.thisisf1.com)
Keputusan untuk berpisah dengan Honda mengikuti sejumlah target yang tidak terjawab namun Boullier berpendapat saat pernting terjadi setelah tes pra-musim ketika menjadi jelas bahwa pabrikan asal Jepang tidak lagi yang terbaik.
Kepala Honda motosport Masashi Yamamoto, menuduh bahwa McLaren adalah sebagai perusahaan ‘sistematis’ yang dapat menemukan perubahan yang sulit dihadapi.
Meski demikian, Boullier telah membantah bahwa kedua belah pihak telah saling bicara satu sama lain dan dia juga mengakui bahwa perpisahan itu tidak mudah.
“Keseluruhan cerita untuk mereka, seperti juga untuk kami untuk menciptakan warisan masa lalu. Di atas kertas semuanya terlihat benar. Persis seperti yang telah dilakukan tidak benar,” kata Boullier.
“Kami tidak bisa menunggu, tapi mereka bisa mendapatkan reward dari orang lain. Saya sangat senang karena mereka te;ah memutuskan untuk tetap berada di Formula One dan berkomitmen pada tim lain.” tutup pria asal Prancis tersebut.
Sejauh ini McLaren-Honda masih berada di posisi ke sembilan di klasemen sementara F1. Kecil kemungkinan mereka akan menjadi juara saat balapan terakhir di GP Abu Dhabi.