Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, mengaku kecewa dengan hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Crystal Palace, di Stadion Selhurst Park, Rabu (18/1/23).
“Sangat mengecewakan bahwa Manchester United kebobolan di momen krusial,” kata Ten Hag usai pertandingan.
“Kami seharusnya mencetak gol kedua. Jika skornya 2-0, itu akan berakhir. Kami pikir kami mengendalikan permainan tetapi dalam sepak bola, satu momen dapat mengubah segalanya. Itu adalah sesuatu yang harus kami pelajari.” tambah Ten Hag.
Menurut catatan selama laga, United lebih baik dalam penguasaan bola 61%, passing 626 passing, finishing 14 kali dengan empat tembakan tepat sasaran. Statistik serupa United adalah 39%, 399 operan, 10 tembakan dengan lima tendangan, masing-masing.
Jalannya Pertandingan
Peluang pertama datang pada menit ke-16 ketika Luke Shaw melakukan tendangan voli kaki kirinya melintasi tiang dari umpan silang Wan-Bissaka.
Kemudian, pada gilirannya, sundulan pemain anyar Wout Weghorst melewati mistar, Bruno Fernandes memotong celah dari tiang dan Marcus Rashford melakukan tendangan bebas yang tidak akurat.
Perbedaan terjadi pada menit ke-42 ketika Rashford menyodok celah bagi Christian Eriksen untuk turun dan melepaskannya kembali untuk Fernandes menembak bola ke sudut jauh gawang tuan rumah.
Setan Merah terus menguasai permainan di babak kedua, namun tiba-tiba kebobolan di menit pertama. Tembakan Michael Oise dari sudut kanan membentur tepi bawah mistar gawang, membuat David de Gea tak terbendung.
Dari sudut Fernandes, sebuah sundulan dari tim tuan rumah melewatkan bola, mengejutkan Casemiro dan secara pasif mengenai paha sehingga tidak masuk ke gawang.
Tepat setelah itu, Alejandro Garnacho melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan tepat masuk ke posisi kiper Vicente Guaita.
“Manchester United mengendalikan permainan, dan mencetak gol indah di babak pertama. Itu bukan performa top, tapi bisa diterima,” kata Ten Hag.
Hasil imbang di kandang Crystal Palace membuat Ten Hag tak bisa menjadi pelatih pertama bersama United yang memenangkan 10 laga beruntun di semua kompetisi, sejak pelatih legendaris Sir Alex Ferguson pada 2009.