Mercedes mengakui masalah mesin Sergio Perez di Grand Prix Prancis minggu lalu membuat mereka merasa khawatir tentang nasib pembalap dan mitra lainnya di ajang Formula 1.
Tim mitra Mercedes Force India harus keluar dari Sirkuit Paul Ricard, Prancis, akibat adanya kerusakan pada mesin mobil Perez.
Meski demikian tak ada masalah mesin lebih lanjut terjadi sebelum akhir lomba dan Force India menghentikan Perez berlomba hanya karena masalah kebocoran dari pompa air,
Berbicara kepada media, bos tim Mercedes Toto Wolff mengatakan ia benar-benar merasa khawatir tentang mesin baru yang gagal berfungsi terhadap pembalapnya dan pembalap mitra Mercedes.
“Ya, karena dengan unit kekuatan baru, Anda selalu mendengarkan dengan sangat hati-hati, melihat data apa yang sedang terjadi.” kata Wolff.
“Jika salah satu dari enam unit daya memiliki masalah, yang kami pahami adalah hilangnya tekanan air, jelas Anda mendengarkan dengan sangat hati-hati apa yang terjadi pada mesin Anda sendiri.” sambung Wolff.
Mercedes sendiri diketahui memiliki kekuatan mesin terbesar. Pabrikan Jerman itu telah membangun mesin benchmark F1 sejak dimulainya era turbo-hybrid V6 pada tahun 2014, tetapi diperkirakan Ferrari setidaknya mulai mengikuti langkah mereka di awal tahun 2018.
Mobil Force India Sergio Perez saat mengalami masalah mesin di GP Prancis. (Sumber:www.motorsport.com)
“Sangat sulit untuk mengatakan, jika spesifikasi mesin 2,1 telah membuat Mercedes unggul lagi. Ketika Anda melihat data [kualifikasi], mobil tercepat dmasih dimiliki [Kimi] Raikkonen.” kata Wolff.
“Namun, kami percaya dia mungkin menjalankan konfigurasi aero yang berbeda. Tiga unit daya cukup berdekatan, Renault, Ferrari, dan diri kami sendiri, saat ini.
“Ini tentang mencari keuntungan tanpa mengorbankan keandalan, itulah triknya. Pertarungan itu akan berlanjut sampai akhir musim.” sambung Wolff.
Wolff juga menambahkan nasib timnya berubah dari GP Kanada, di mana Mercedes gagal memperkenalkan pembaruan seperti yang direncanakan tetapi juga berupaya dengan mobil Mercedes, di GP Prancis adalah bukti bahwa keuntungan marjinal sangat penting.
“Kami kembali ke Montreal karena kami tidak bisa membawa unit daya baru, dan kami membalap unit daya nomor satu untuk balapan ketujuh berturut-turut, dan yang lain memperkenalkan upgrade mereka. Ini tentu saja tidak membantu.” kata Wolff.
“Kami juga terus belajar bagaimana mengatur mobil dengan cara yang benar dalam kombinasi dengan ban. Dan, tentu saja, kami juga membawa beberapa upgrade ke mobil, yang baik untuk melihat datang bersama.
“Semua keuntungan di wilayah mereka masing-masing ditambahkan ke langkah solid yang dapat kami wujudkan masing-masing dari tiga hari di Prancis].” tambah Wolff.