Kepergian mendiang pemilik dan ketua Leicester City Vichai Srivaddhanaprabha telah meninggalkan duka begitu dalam kepada banyak orang tak terkecuali FIFA dan EUFA.
Taipan Thailand berusia 60 tahun itu tewas bersama dengan empat orang lainnya saat helikopter yang mereka tumpangi jatuh di luar Stadion King Power pada Sabtu (27/10/18) sekitar satu jam setelah hasil imbang 1-1 Liga Premier Leicester melawan West Ham.
Seperti dilansir Soccerway, dalam tweet dari akun FIFA Media, presiden Gianni Infantino, menulis induk sepak bola dunia itu turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas insiden tersebut.
“FIFA mengucapkan simpati terdalam bagi keluarga dan teman-teman [parakorban] dan kepada banyak penggemar tim karena Vichai telah menjadi bagian integral dari keluarga besar The Foxes,” tulis Infantino.
Sekjen FIFA Fatma Samoura juga tidak ingin ketinggalan dalam memberikan rasa dukacita atas kejadian yang mengerikan tersebut.
“Simpati kami kepada semua yang terpengaruh oleh kecelakaan tragis ini. Kebaikan Vichai, semangat untuk sepak bola, Leicester dan orang-orangnya menyentuh hati banyak orang.” kata Samoura.
“Pikiran kami juga bersama keluarga empat orang lainnya yang kehilangan nyawa karena kecelakaan helikopter tersebut.” tambah Samoura.
Vichai membeli Leicester yang bermarkas di Inggris bagian tengah itu pada 2010, dengan harga mencapai 33 juta poundsterling dan mengejutkan dunia sepak bola saat The Foxes memenangkan trofi Liga Primer musim 2015/16 di bawah pelatih Claudio Ranieri.
Mendiang Vichai Srivaddhanaprabha saat mengangkat trofi Liga Primer musim 2015/16 bersama Leicester City. (Sumber:www.france24.com)
Secara terpisah, meski turut merasa sedih, presiden UEFA Aleksander Ceferin memuji perkembangan Leicester saat di bawah Vichai.
“UEFA dan sepakbola Eropa sangat sedih mendengar kematian tragis pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, dan empat orang lainnya yang kehilangan nyawa,” kata Ceferin.
“Selama waktunya sebagai pemilik klub, Leicester City memenangkan gelar Liga Primer Inggris pada tahun 2016, dan mencapai perempat final Liga Champions UEFA tahun berikutnya.
“Ini adalah pencapaian luar biasa, karena itu menggarisbawahi fakta bahwa sepak bola adalah pertandingan yang tidak dapat diprediksi, yang mampu menghasilkan kejutan yang tak terduga.
“Setiap orang yang terlibat dengan Leicester City, terutama para penggemar klub, berbagi kegembiraan yang tak terlupakan pada prestasi tim yang luar biasa.” tambah Ceferin.
Pertandingan Piala EFL Leicester melawan Southampton, yang dijadwalkan pada hari Selasa (30/10) terpaksa ditunda guna memberikan penghormatan kepada median Vichai.