Laga final sebuah kejuaraan jelas menjadi laga yang selayaknya berlangsung seru dan mendebarkan hingga detik terakhir. Nyatanya, tak sedikit laga final yang berlangsung monoton, tak bergairah, ataupun berat sebelah. Beruntung, laga final Piala Carabao antara Liverpool dan Chelsea berlangsung sesuai harapan awal. Seru, menggairahkan, penuh drama, dan berlangsung dengan tensi tinggi selama lebih dari 120 menit.
Jual beli serangan, penyelamatan Kellaher, penyelamatan ganda Mendy, peluang emas Chelsea, dibalas peluang emas Liverpool, gol yang dianulir lebih dari 3 kali, babak adu penalti, benar-benar gila. Di adu tendangan penalti pun 20 pemain dari kedua kubu tak melakukan kesalahan dan menjalankan tugas mereka dengan sempurna. Hingga pada akhirnya kedua penjaga gawang diharuskan melakukan tendangan ke 11 bagi masing-masing kubu.
Kellaher dan Liverpool nyatanya menjadi pihak yang keluar sebagai pemenang. Kepa Arrizabalaga yang sebenarnya dimainkan khusus untuk babak adu penalti malah menjadi satu-satunya penendang yang gagal mengeksekusi tendangan penalti malam ini.
Liverpool dan Klopp pun akhirnya mencicipi gelar piala Carabao yang selama ini seringkali mereka anak tirikan. Hal ini juga menjadi pelecut bagi Liverpool untuk bisa menyapu bersih seluruh trofi yang mereka perjuangkan musim ini. Bagi Chelsea, hal ini jadi pukulan telak melihat bagaimana mereka juga tengah tak bermain di Liga Primer dalam beberapa waktu terakhir. Momentum ini bisa membuat mereka sedikit lebih sulit kembali ke jalur kemenangan jika tak disiasati dengan tepat oleh Tuchel.
Kedua tim tentu memiliki akhiran yang berbeda di tiap laga final. Selalu ada yang tertunduk lesu di setiap kemenangan yang terjadi. Setidaknya, kedua kubu boleh bangga karena mereka sudah menyajikan salah satu laga terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Terutama untuk sebuah laga di partai puncak yang akan dikenang dalam waktu yang cukup panjang.
Sungguh memuaskan. Gila!