Spektakuler! Begitu kira-kira kiprah Fnatic di BTS Pro Series: Southeast Asia yang usai semalam (26/4). Berhadapan dengan TNC yang lama jadi rival terberat, Fnatic bantai sang penantang dengan skor telak 3-0.
Roman juara Fnatic sudah terendus sejak babak grup. Dari 8 partisipan, Fnatic jadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan. Mereka cuma tumbang sekali oleh BOOM Esports di babak playoff. TNC pun seakan dibuat tak berdaya dengan eksplosifitas dari pemain-pemain Fnatic seperti 23savage dan Iceiceice.
Fnatic membuka laga grand final memakai strategi turtle, yakni melindungi satu-satunya core mereka, Alchemist. Namun, taktik yang biasanya digunakan untuk bermain late game ini malah terlampau efektif berkat permainan apik dari offlane Chen ala Iceiceice. Sang offlaner jenaka cukup beruntung mendapatkan empat neutral creep centaur yang berarti Fnatic berpotensi melakukan stun selama 8 detik tota di tiap warl.
Alchemist pun tak farming lama-lama karena dalam waktu 20 menitan saja ia sudah mengantongi 20k gold, berbanding 2 kali lipat dari carry lawan maupun kompatriot terdekatnya. Kemampuan farm memukau dari 23savage berbuah empat tips dari rekannya serta poin perdana Fnatic di laga grand final.
Di match kedua, TNC melakukan perlawanan. Dengan hero andalan seperti Morphling, Mirana dan Legion Commander di tangan mereka, TNC berharap meminimalisir ancaman Phantom Assassin dengan lockdown single target dan burst damage.
Sayangnya, Phantom Assassin dari 23savage sudah kesohor kemampuannya. Bak bom waktu, carry muda SEA ini meledak dan menebas pasukan TNC setelah item utamanya terkumpul. Walau Iceiceice jadi pesakitan pada game ini, beruntung 23savage berhasil memenangkan pertandingan dengan statistik 15 kill tanpa mati sekalipun.
Menuju game ketiga, TNC bermaksud mengadu pertempuran memakai hero macam Death Prophet, Chen dan Bristleback. Sayangnya, Fnatic enggan meladeni tantangan tersebut dan memilih hero bermobilitas tinggi seperti Nature Prophet, Ember Spirit dan Lycan.
Lagi-lagi, kejelian drafting Fnatic berbuah hasil positif. TNC kesulitan menjaga lane karena terus ditekan oleh NP maupun Lycan. Sedangkan Ember Spirit terlalu licin walau sudah dihadang oleh Chen, Tuskar dan Death Prophet. Dari 29 menit pertandingan, Iceiceice mencatat last hit terbanyak dengan 306 kali, sementara DJ mendapat kill tertinggi dengan 8 kali kill meski cuma berperan sebagai seorang support.
Dominasi total Fnatic membuahkan kemenangan turnamen kedua mereka di tahun 2020 setelah merengkuh piala DOTA Summit 12 di bulan Maret lalu. 23savage dan kawan-kawan berhak atas hadiah senilai $21.000 USD sementara TNC masih mengantongi $11.000 USD saja.