Digelarnya Piala Eropa di negeri sendiri membuat Perancis banyak difavoritkan untuk keluar sebagai juara Eropa di akhir turnamen. Tim nasional Perancis yang nyaris selalu dipenuhi talenta-talenta terbaik dunia seringkali menelurkan konflik-konflik internal yang mengganggu harmonisasi para pemain beserta keseluruhan staff dan pelatih mereka sendiri. Belum lepas dari ingatan kita bagaimana Perancis menghancurkan diri mereka sendiri pada turnamen akbar semacam Piala Dunia pada tahun 2002 dan 2010 lalu.
Saat harmonisasi tim mulai menyatu selepas pagelaran Piala Dunia 2014 lalu, nyatanya kini Karim Benzema menjadi pesakitan baru di tubuh tim nasional Perancis karena kasus pemerasan yang dilakukannya terkait video porno rekan setimnya Valbuena. Saat praktis Benzema dicoret dari timnas, maka Olivier Giroud praktis dipercaya menjadi andalan terdepan pasukan ayam jantan di Perancis selama Piala Eropa 2016 berlangsung.
Dan bagi Olivier Giroud, kini Ia dipercaya akan menjalani salah satu periode terpenting sepanjang karirnya. Mencetak 3 gol pada 2 uji coba terakhir saat melawan Kamerun dan Skotlandia, Giroud nampak kembali pada performa terbaiknya di saat yang tepat. Ketajamannya dan kelihaiannya akan sangat dibutuhkan Perancis jika memang mereka beniat serius menjadi yang terbaik di Eropa kali ini.
Membicarakan Olivier Giroud tidak akan lepas dari performanya selama ini bersama Arsenal. Banyaknya cemoohan dari para pendukung setia Arsenal terkait inkonsistensi yang sering melanda performa Giroud adalah berita yang sudah tidak asing lagi bagi para penikmat sepakbola.
Giroud pun menjalani musim yang terbilang sulit dikategorikan bersama Arsenal musim lalu. Pada awal musim ia berhasil menjadi penyerang tajam yang menjadi momok bagi lawan-lawan Arsenal di Liga Inggris. Bahkan Giroud sanggup mencetak hattrick pertamanya bersama Arsenal di ajang Liga Champion saat menghajar Olimpiakos 3 gol tanpa balas dan meloloskan Arsenal secara spektakuler ke babak 16 besar. Namun performanya hancur lebur pada paruh kedua musim saat Ia absen mencetak gol pada 18 pertandingan berikutnya bersama Arsenal. Posisi inti juga sempat harus Ia relakan untuk Theo Walcott dan Danny Welbeck sebelum Ia kembali masuk papan skor pada pertandingan melawan Manchester City dan mencetak hattrick perdananya di ajang Liga Inggris di pertandingan terakhir melawan Aston Villa.
Namun, jika melihat statistik akhir, dengan total 24 gol dan 6 assists, Giroud menjadi topskor Arsenal musim ini di seluruh ajang. Bahkan jika dibandingkan dengan statistiknya semenjak berseragam Arsenal, tahun ini adalah tahun terbaik Giroud membela panji The Gunners! Fakta yang menunjukkan betapa pentingnya sosok Giroud meski seringkali kehadirannya malah mengundang caci maki dibandingkan sanjung puji.
Dan tentu saja tidak adil jika hanya menyalahkan Giroud seorang saat memang performa Arsenal hancur lebur semenjak akhir Februari hingga awal April. Pemain terbaik mereka musim lalu, Mesut Ozil, juga mengalami penurunan performa yang siknifikan. Ozil hanya mencetak 4 assists pada periode ini berbanding 15 assists pada paruh awal musim.
Saya pribadi merupakan salah satu orang yang mengapresiasi gaya bermain Giroud yang mungkin cukup sulit dimengerti oleh para penonton awam. Memang gaya bermainnya yang kerap lamban saat mengejar bola dan menyia-nyiakan pelung emas di depan gawang seringkali membuat dahi ini berkerut, namun bukan disitu kita seharusnya memfokuskan perhatian kita terhadap Giroud.
Salah satu pundit terkenal yang juga mantan pemain belakang Liverpool dan tim nasional Inggris, Jamie Carragher bahkan pernah memuji etos kerja dan skill Giroud yang seringkali luput dari perhatian banyak orang. Carragher berujar bahwa Giroud diibaratkan seperti matahari yang membuat pemain lain mengorbit di sekelilingnya sehingga mampu tampil maksimal memanfaatkan kemampuan terbaik mereka. Giroud sangat ahli dalam melakukan post play dan flick-flick one touchnya yang sering membelah pertahanan lawan. Lihat saja bagaimana gol terbaik Arsenal pada 2 musim terakhir melalui kaki Jack Wilshere dan Tomas Rosicky. Giroud merupakan pemain terakhir yang memberikan umpan sebelum kedua gol sensasional itu tercipta. Atau mungkin kalian harus melihat tayangan ulang gol Aaron Ramsey di final piala FA 2 tahun lalu sehingga Arsenal mampu mengakhiri puasa gelar mereka selama 9 tahun.
Ya, Olivier Giroud memberikan assist cantik melalui sentuhan one touch back heel kepada Ramsey sebelum gol kemenangan itu dicetaknya.
Saat para pemain tengah seperti Alexis Sanchez, Mesut Ozil (Betul, Ozil memberikan assist terbanyak kepada Giroud semenjak bergabung bersama Arsenal pada Agustus 2013 lalu), Aaron Ramsey, dan Alex Iwobi mampu mengeluarkan potensi terbaiknya saat bermain di sekeliling Giroud, maka bukan tidak mungkin rekan setimnya di timnas Perancis juga dapat menikmati servis yang sama.
Griezmann, Pogba, Coman, Payet, dan Martial jelas akan sangat terbantu jika Deschamps mampu memaksimalkan Giroud sebagai titik vokal penyerangan Perancis. Dan pada performa terbaiknya jelas Giroud tidak hanya mampu menjadi seorang pengumpan tetapi juga seorang pencetak gol yang diandalkan. Rekornya yang mencetak 17 gol dalam 49 penampilannya bersama Perancis membuktikan bahwa Giroud adalah seorang penyerang yang tajam (perlu dicatat statistik Benzema di timnas Perancis sejauh ini adalah 15 gol dari 48 pertandingan).
Pengalaman hidup yang dialami Giroud juga membentuknya menjadi seorang pribadi tangguh dan memiliki mental baja yang diperlukan oleh seorang pesepakbola profesional. Ia memulai karirnya tidak seperti banyak superstar sepakbola lainnya. Ia sempat bermain untuk Grenoble Academy yang menghakiminya tidak akan mampu bermain bahkan untuk tingkatan Liga Perancis divisi 2. Giroud juga sempat dipinjamkan ke Istres FC, klub Perancis di divisi 3 saat berusia 21 tahun sebelum secara luar biasa membela Montpellier di divisi utama Ligue 1 dan mempersembahkan gelar sebagai juara Ligue 1, keluar sebagai topskor Ligue 1 pada akhir musim 2012/2013, dan dilirik Arsene Wenger sebagai suksesor Robin Van Persie di Arsenal. Hal ini belum ditambah fakta Giroud pernah kehilangan sang kekasih yang tewas dibunuh oleh seorang pencuri tepat di masa remajanya.
Pagelaran Piala Eropa kini tinggal menghitung hari. Perancis jelas akan menganggap hasil lain selain juara adalah suatu kegagalan. Dan jika memang Giroud ingin menutup mulut para pencemoohnya, maka Piala Eropa kali ini bisa menjadi ajang terbaik untuk menunjukkan siapa Olivier Giroud sebenarnya.
Bukan hanya sekedar skill yang akan membantu Giroud di Piala Eropa kali ini. Karakter dan mental kelas dunianya akan membawa Giroud pada garis takdir yang mungkin selama ini Ia impi-impikan.